Ketua DPRD DKI Temukan Permainan Kamar di RSUD

Rabu, 24 Agustus 2016 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Budhi Firmansyah Surapati 2667

Kamar Fiktif Diduga Masih Ada Di RSUD DKI

(Foto: Reza Hapiz)

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi mengungkapkan, masih adanya permainan kamar di rumah sakit umum daerah (RSUD).

Ternyata benar ada kamar kosong, kalau pemegang BPJS memberikan Rp 200 ribu, baru dapat kamar

Dikatakan Pras, sapaan akrabnya, pihaknya menemukan pasien yang menggunakan fasilitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan, pihak rumah sakit menyatakan kamar perawatan penuh. Namun nyatanya, terdapat banyak kamar yang kosong.

Para pasien akan diberikan fasilitas kamar perawatan bila bersedia membayar. Meski tidak menyebut nama rumah sakit dimaksud, namun menurutnya praktik tersebut tidak boleh lagi ada di tempat pelayanan kesehatan.

"Setelah terima aduan saya datang pura-pura jadi pasien di salah satu RSUD di Jakarta. Ternyata benar ada kamar kosong, kalau pemegang BPJS memberikan Rp 200 ribu, baru dapat kamar," ujarnya, Rabu (24/8).

Terkait hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Koesmedi Priharto mengatakan, umumnya kasus tersebut terjadi di rumah sakit swasta. Saat ini, menurutnya masyarakat sendiri bisa mengecek secara online melalui Jakarta Smart City tentang data ketersediaan kamar.

"Saat ini seperti RSUD Budhi Asih dan RSUD lainnya sudah bisa cek online. Kalaupun ini ada mungkin dulu. Saat ini sudah lebih baik apalagi warga bisa mengadu langsung ke Pak Gubernur," Katanya.

Di lain pihak, menurutnya masyarakat juga diminta mengerti dengan masalah ketersediaan tempat tidur yang ada dirumah sakit. Pasalnya memang bisa saja ada tempat tidur kosong akan tetapi ada pasien yang memang tidak bisa dicampur dengan pasien lainnya.

"Kadang memang ada tempat tidur kosong di dalam satu kamar, tapi pasien di situ penyakitnya bisa menular. Tentu saja tidak bisa kita gabung karena membayakan pasien lainnya," kata Koesmedi.

Hal tersebut menurutnya juga bisa terjadi di ruangan Cardio Vasculer Care Unit (CVCU) yang merawat pasien penyakit terbatas seperti kelainan jantung. Meski banyak tempat tidur kosong masyarakat akan tetap digabung di Intensive Care Unit (ICU) agar mereka tidak tertular penyakit tersebut.

"Jadi masyarakat juga harus mengerti berbagai masalah kesehatan ini, karena akan sangat membahayakan jika dilakukan penggabungan pasien," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Budaya Menyogok Picu Kasus BPJS Palsu

Budaya Menyogok Picu Kasus BPJS Palsu

Jumat, 05 Agustus 2016 3718

Dinkes DKI Urus Kartu BPJS Kesehatan Palsu

DKI Bantu Pembuatan BPJS Kesehatan Korban Penipuan di Koja

Jumat, 05 Agustus 2016 4623

Puluhan Warga Pulau Panggang Tercatat Ganda Peserta BPJS Kesehatan

70 Warga Pulau Panggang Miliki Kartu BPJS Ganda

Kamis, 11 Agustus 2016 6224

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 469531

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 309271

Siswa di Jakut Tebarkan Optimistis Sintas COVID 19 Melalui Puisi

Siswa di Jakut Tebar Optimistis di Tengah COVID- 19 Melalui Puisi

Rabu, 15 April 2020 261424

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Jumat, 15 April 2016 196982

DKI Hapus Denda PKB Hingga 2 Agustus

DKI Hapus Denda PKB Hingga 2 Agustus

Jumat, 08 Juli 2016 194768

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks

Hitung Mundur 22 Juni 2027

842
Hari
09
Jam
40
Menit
29
Detik