Sebanyak tujuh warga Rusun Marunda yang masuk kategori lanjut usia (lansia), ikut dilibatkan dalam komunitas pemberdayaan sampah komposter Marunda (Komar). Para lansia ini diberdayakan untuk mengolah sampah organik menjadi kompos.

Harapan kita ke depan bisa kembangkan alat berteknologi agar produksi bisa meningkat,

Pengelola komunitas pemberdayaan sampah komposter Marunda, Heri Iskandar mengatakan, warga lansia ini rutin mengerjakan proses pemilihan sampah hingga menjadi kompos dan dijual di gerai mereka di Jl Rusun Marunda RT 05/07.

Dikatakan Heri, konsumen kompos mereka beragam asalnya, mulai dari warga kawasan sekitar hingga seputaran Jabodetabek. Setiap bulannya, sekitar satu ton kompos kering mereka hasilkan dari mengolah sampah organik warga rusun.

Selain mengolah sampah organik menjadi kompos kering, lanjut Heri, pihaknya juga memproduksi kompos cair.

"Tapi kalau kompos cair kita masih terbatas karena keterbatasan peralatan. Kompos kering pun sebenarnya belum bisa penuhi permintaan pasar," ujarnya, Senin (18/3).

Dijelaskan Heri, kompos kering produk mereka sudah dikemas bungkus plastik berukuran dua kilogram dan dijual dengan harga Rp 10 ribu. Sedangkan penjualan kompos cair menggunakan botol kemasan 300 mililiter yang dihargai Rp 5 ribu per botol.

"Kalau omzet sekitar Rp 20 juta per bulan. Harapan kita ke depan bisa kembangkan alat berteknologi agar produksi bisa meningkat," tandasnya.