You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
15 Rumah Warga Dikelurahan Balekambang Rawan Longsor
Sebanyak 15 rumah warga Jalan Munggang Rt.08/04 Kelurahan Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur terancam rawan longsor, pasalnya lokasi tempat tinggal warga setinggi 20 meter tersebut berbatasan langsung dengan sungai atau kali Ciliwung yang melint.
photo Hendi Kusuma - Beritajakarta.id

15 Rumah di Balekambang Rawan Longsor

Sebanyak 15 rumah di Jalan Munggang RT 08/04, Kelurahan Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, terancam longsor. Pasalnya, lokasi tempat tinggal warga yang setinggi 20 meter tersebut berbatasan langsung dengan Kali Ciliwung.

Kita sudah pernah kasih solusi sama warga, tapi warga menolak. Alasanya bermacam-macam

Ita (34) warga setempat mengaku, khawatir akan terjadi longsor. Terlebih, selama ini tanah yang ada di pinggiran sungai tersebut semakin lama semakin terkikis air hujan dan luapan air dari Kali Ciliwung. Bahkan, tahun 2007 lalu, pernah terjadi longsor hingga permukaan jalan ambles ke dasar sungai hingga menyebabkan 5 bangunan warga ikut ambles juga.

"Kita khawatir rumah kita akan ambles ke bawah, Mas. Soalnya tanah mulai terkikis oleh air hujan dan luapan air dari kali," kata Ita, Senin, (15/12).

Tergerus Alat Berat, Turap Kali Mampang Longsor

Ita berharap perbaikan dari instansi terkait dengan melakukan pondasi beton pada dinding tanah sehingga terjadinya longsor bisa dicegah.

Sementara itu, Wakil Lurah Balekambang, Sofyan mengatakan, kondisi tersebut sudah lama terjadi. Bahkan, pihak Pemprov DKI melalui Sudin PU Tata Air pernah memberikan solusi yaitu membuatkan saluran air bagi warga, namun warga menolak.

"Kita sudah pernah kasih solusi sama warga, tapi warga menolak. Alasanya bermacam-macam," tukasnya.

Diakui Sofyan, memang hal itu sangat membahayakan bagi warga, apalagi wilayah tersebut tingginya sekitar 20 meter dari dasar sungai. Menurutnya, jika terus didiamkan dan tanpa ada perbaikan kemungkinan bencana longsor akan terjadi.

"Perlu ada perbaikan, tapi itu bukan wewenang kita, tapi Dinas PU," ucapnya.

Senada dengan Sofyan, Kasie Penanggulangan Kerusakan Lingkungan Sumber Daya Alam, Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Jakarta Timur, Rosmana menuturkan, longsor yang terjadi di kawasan tersebut karena minimnya penyangga tanah seperti pohon. Akibatnya terjadi abrasi yaitu tanah terkikis oleh air.

"Sudah dilakukan kajian oleh Pemprov DKI terkait dengan kerusakan lingkungan di kawasan pinggiran Ciliwung-Cisadane. Kemunginan solusinya ada di tingkat provinsi," jelasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Besok, Festival Urban Farming Kembali Digelar

    access_time09-07-2025 remove_red_eye2484 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Pimpinan Operator dan Mitra Diajak Merasakan Layanan Transjakarta

    access_time10-07-2025 remove_red_eye1304 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. MRT Jakarta Kaji Perluas Rute ke Tangerang Selatan

    access_time13-07-2025 remove_red_eye880 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Transjakarta Didorong Kembangkan Layanan Strategis

    access_time11-07-2025 remove_red_eye859 personFakhrizal Fakhri
  5. Pengurus IKAL DKI Jakarta 2025–2030 Resmi Dilantik

    access_time09-07-2025 remove_red_eye763 personFakhrizal Fakhri

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik