Dinas LH Ajak Gunakan Wadah Daging Kurban Ramah Lingkungan
Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta mengajak dan mengimbau seluruh panitia kurban Hari Raya Iduladha 1442 Hijriah di Jakarta menggunakan wadah ramah lingkungan seperti, daun pisang, daun talas, besek bambu, besek daun kelapa, dan besek daun pandan.
Plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Syaripudin mengatakan, panitia kurban sebaiknya tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai sebagai wadah daging. Apalagi, sampai menggunakan kantong plastik kresek hitam.
"Kantong plastik atau kresek merupakan jenis sampah yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai secara alamiah. Kami mengimbau penggunaan wadah dari bahan ramah lingkungan yang mudah didapat untuk membagi-bagikan daging kurban," ujarnya, Senin (19/7).
Yayasan Tunas Muda Care Menangkan Eco Qurban ChallengeSyaripudin menjelaskan, kantong plastik kresek hitam merupakan hasil dari proses daur ulang plastik bekas pakai yang mengandung zat karsinogen dan berbahaya bagi kesehatan.
"Penggunaan plastik hitam sebelum didaur ulang juga tidak bisa diketahui. Selain itu, dalam prosesnya juga ditambahkan berbagai bahan kimia yang menambah dampak bahayanya bagi kesehatan," terangnya.
Ia menambahkan, imbauan tidak memakai kantong plastik kresek hitam untuk mewadahi makanan sudah digaungkan pemerintah sejak lama. Terlebih, saat ini telah banyak tersedia alternatif produk di pasaran yang lebih ramah lingkungan dan dapat menjadi substitusi penggunaan plastik sekali pakai.
"Kami mengajak masyarakat untuk eco kurban untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Selain berkurban kita juga peduli terhadap lingkungan," tandasnya.