PPKD Jakarta Timur Mulai Gelar Pelatihan Reguler Angkatan Pertama
Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Timur mulai menggelar pelatihan kerja angkatan pertama tahun 2025. Ditargetkan ada 2.000 peserta yang akan mengikuti pelatihan kerja dan terbagi dalam lima angkatan.
Pelatihan terbagi dalam 10 kejuruan dan tersebar dalam 17 program. Kepala PPKD Jakarta Timur, Teguh Hendarwan menjelaskan, angkatan pertama diikuti 340 orang dalam latihan 14 program regular.
“Lamanya pelatihan kerja reguler angkatan pertama ini bervariasi antara 30-45 hari untuk 10 kejuruan yang terbagi dalam 14 program pelatihan kerja. Pelatihan dimulai pada Senin (3/2/2025) kemarin," ujar Teguh, Rabu (5/2/2025).
Salah satu program pelatihan, yakni mobile training unit (MTU) diikuti 80 peserta yang terbagi delapan unit kendaraan, dengan kapasitas per mobil adalah 10 orang.
“Sebelum mengikuti pelatihan kerja, mereka wajib mengikuti pelatihan fisik mental dan disiplin (FMD) selama dua hari, pada pekan lalu dengan instruktur dari Koramil dan Polsek Duren Sawit. Ini untuk melatih fisik mental dan agar disiplin selama mengikuti pelatihan di PPKD Jakarta Timur. Dalam pelatihan ini peserta diajari soal baris berbaris, disiplin waktu dan perkenalan jenis pelatihan yang akan diikutinya,” jelasnya.
Pasca mengikuti pelatihan, para peserta akan mendapatkan dua sertifikat sekaligus mengikuti uji kompetensi. Sertifikat dari PPKD dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“Sertifikat ini bisa dijadikan modal untuk melamar pekerjaan atau menciptakan lapangan kerja mandiri. Selama pelatihan di PPKD, mereka akan dilatih oleh instruktur yang dari unsur ASN sebanyak sembilan orang dan non ASN ada 30 personel," imbuh Teguh.
Pihaknya mengimbau, pada peserta agar mengikuti pelatihan secara sungguh-sungguh. Memanfaatkan peluang dengan maksimal karena faktanya mereka harus bersaing ketat untuk masuk menjadi peserta pelatihan di PPKD.
“Banyak yang nasibnya kurang beruntung dan gagal dalam seleksi maka mereka tidak bisa mengikuti pelatihan tersebut. Mereka banyak gagal di seleksi administrasi, ujian tertulis hingga tes wawancara,” ujarnya. (JS)