You don't have javascript enabled. Good luck with that.

For a better view,
please rotate your phone

Ragam Acara Meriahkan HUT Jakarta

Suharini Eliawati
Ketua Harian Panitia HUT ke-498 Kota Jakarta
Kamis, 05 Juni 2025 | 147

Kota Jakarta pada tahun ini genap berusia 498 tahun.  Di usianya yang akan menuju lima abad, Kota Jakarta terus berbenah dan berkembang ke arah kota global.

Untuk memeriahkan HUT ke-498 Kota Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menyiapkan beragam acara menarik yang bisa dinikmati warga.

Seperti apa ragam acara yang disiapkan di hari jadi Kota Jakarta pada tahun ini, berikut petikan wawancara khusus beritajakarta.id bersama Ketua Harian Panita HUT ke-498 Kota Jakarta yang juga menjabat sebagai Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta, Suharini Eliawati. 

Q:Apa saja ragam acara yang disiapkan Pemprov DKI dalam memeriahkan HUT ke-498 Kota Jakarta?
A:Perayaan HUT ke-498 Kota Jakarta melibatkan seluruh unsur, baik dari Pemprov DKI maupun masyarakat. Panitia menegaskan bahwa perayaan ini bukan hanya milik Pemprov, tetapi milik semua warga Jakarta. Karena itu, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berjumlah 73 instansi ikut berpartisipasi menyelenggarakan berbagai kegiatan. Beberapa acara utama yang digelar antara lain Jakarta Light Festival di Lapangan Banteng, serta Jakarta Illumination Island Festival di Pulau Pramuka. Selain itu, ada Jakarta Creative Festival hasil kolaborasi dengan Bank Indonesia DKI Jakarta yang dilaksanakan di Gandaria City. Acara lain yang juga menyentuh masyarakat seperti operasi katarak dan sunatan massal dari Dinas Kesehatan, serta lomba-lomba olahraga rakyat dari Dinas Pemuda dan Olahraga turut meramaikan rangkaian acara. Puncak perayaan jatuh pada tanggal 22 Juni, namun seluruh rangkaian kegiatan berlangsung hingga 30 Juni. Setelah itu, Pemprov DKI Jakarta akan langsung bersiap menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia. Jadi, bulan Juni ini benar-benar diisi dengan banyak aktivitas positif dan kolaboratif yang menyatukan seluruh elemen masyarakat Jakarta.
Q:Bagaimana konsep dan tema acara HUT Jakarta yang diusung pada tahun ini?
A:Tema tahun ini adalah 'Jakarta Kota Global dan Berbudaya'. Tema ini tidak hanya menjadi slogan, tapi benar-benar diterjemahkan dalam seluruh rangkaian acara. Pemprov DKI Jakarta ingin mengangkat dua hal sekaligus, bagaimana Jakarta berperan sebagai kota global yang diakui dunia, dan bagaimana tetap menjaga kearifan lokal serta warisan budaya yang dimiliki. Konsep kota global diterjemahkan melalui berbagai acara yang melibatkan teknologi, ekonomi kreatif, hingga diplomasi budaya. Di sisi lain, pelestarian budaya lokal diwujudkan lewat kegiatan seperti pertunjukan wayang yang menjadi pembuka rangkaian perayaan, serta kegiatan edukatif di museum dan perpustakaan yang kini dibuka hingga pukul 22.00. Pemprov DKI Jakarta berupaya menyeimbangkan antara modernitas dan budaya. Jakarta boleh berkembang sebagai kota metropolitan kelas dunia, namun tetap menjunjung tinggi nilai dan tradisi lokal. Dengan begitu, identitas Jakarta sebagai kota dengan akar budaya yang kuat tetap bisa terjaga di tengah arus globalisasi.
Q:Apa yang membuat HUT Kota Jakarta tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya?
A:Yang membuat HUT Jakarta kali ini berbeda adalah keterkaitannya dengan penuntasan 40 program 'Quick Wins' dalam 100 hari pertama kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Ini menunjukkan bahwa perayaan tidak hanya bersifat seremonial, tapi juga menjadi cerminan dari pencapaian-pencapaian konkret pemerintah daerah. Salah satu contohnya adalah pemilihan lokasi pencanangan di Blok M Hub, yang kini diharapkan menjadi salah satu pusat kegiatan masyarakat. Tak hanya pada saat pencanangan, Blok M terus dihidupkan melalui kegiatan OPD seperti talkshow kesehatan, layanan perpustakaan keliling, dan aktivitas komunitas lainnya. Semua ini adalah bagian dari Quick Wins yang sudah mulai dirasakan masyarakat. Meskipun 100 harinya sudah selesai, program-programnya tetap dilanjutkan karena dinilai efektif dan menyentuh kebutuhan masyarakat. Seperti taman-taman yang kini diaktifkan hingga malam hari, kegiatan komunitas yang makin banyak terlibat, hingga layanan perpustakaan yang diperluas jam operasionalnya.
Q:Apa pesan yang ingin disampaikan Pemprov DKI Jakarta di perayaan HUT Kota Jakarta tahun ini?
A:Pesan utama dari Pemprov DKI Jakarta dalam perayaan ini adalah ajakan kepada seluruh masyarakat untuk ikut berkontribusi positif dalam pembangunan kota. HUT Jakarta bukan semata-mata ajang hiburan, tetapi momentum untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan warganya demi masa depan kota yang lebih baik. Pemprov DKI Jakarta juga menegaskan bahwa perayaan ini milik bersama, bukan hanya kegiatan resmi pemerintahan. Masyarakat, komunitas, pelaku seni, pelajar, hingga pengusaha kecil semua diajak untuk ambil bagian. Ini penting karena hanya dengan pelibatan menyeluruhlah semangat kebersamaan bisa tumbuh dan dirasakan. Dengan semangat kolaboratif, Pemprov DKI Jakarta berharap perayaan ini menjadi contoh bagaimana kegiatan kota bisa menyatukan seluruh lapisan warga. Kebersamaan ini juga menjadi pondasi penting untuk menyongsong Jakarta ke depan yang lebih inklusif, ramah, dan penuh semangat gotong-royong.
Q:Bagaimana cara Pemprov DKI melibatkan masyarakat dalam acara HUT Kota Jakarta?
A:Pemprov DKI Jakarta secara aktif melibatkan masyarakat sejak tahap perencanaan, termasuk dalam hal pemilihan logo HUT Jakarta. Proses ini diawali dengan membuka kesempatan kepada masyarakat untuk mengusulkan desain logo. Dari berbagai masukan itulah kemudian dipilih satu desain yang mencerminkan tema 'Jakarta Kota Global dan Berbudaya'. Artinya, masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tapi turut berkontribusi dalam identitas visual perayaan tahun ini. Pemprov DKI Jakarta juga menggandeng para influencer untuk menyebarluaskan informasi dan semangat perayaan ini ke khalayak yang lebih luas. Influencer dipilih berdasarkan kesesuaian tema, misalnya untuk acara lingkungan akan melibatkan influencer yang memang bergerak di bidang tersebut. Strategi ini bertujuan untuk menjangkau generasi muda dan komunitas digital dengan pendekatan yang lebih personal, dan menginspirasi.
Q:Apa dampak positif yang diharapkan Pemprov DKI dari acara HUT Kota Jakarta?
A:Salah satu dampak positif yang sangat diharapkan dari perayaan ini adalah meningkatnya perputaran ekonomi, khususnya di sektor hotel, restoran, dan kafe (horeka). Kehadiran event-event besar seperti Digiland Run, Jakarta Future Festival, dan E-Prix turut mendatangkan pengunjung, termasuk dari luar kota, bahkan luar negeri. Hal ini secara langsung mendorong okupansi hotel dan aktivitas ekonomi lainnya di Jakarta. Pemprov DKI Jakarta juga bekerjasama dengan Bank Indonesia Perwakilan Jakarta untuk menghitung dampak ekonomi dari acara-acara tersebut. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah untuk tidak hanya menggelar acara, tetapi juga memastikan manfaatnya nyata bagi masyarakat dan pelaku usaha. Aktivitas ekonomi kreatif juga diberdayakan secara serius, seperti panggung musik jalanan di halte Transjakarta atau ruang-ruang publik lainnya. Selain itu, kegiatan seperti bazar UMKM, penampilan seni budaya, dan kolaborasi lintas komunitas memberi ruang kepada para pelaku ekonomi kreatif untuk unjuk gigi. Tak hanya meningkatkan kepercayaan diri mereka, tapi juga memberi peluang lebih besar untuk produk mereka dikenal dan dibeli. Konsep pemberdayaan inilah yang akan terus didorong Pemprov DKI agar ekonomi Jakarta tumbuh bersama seluruh elemen masyarakatnya.
Q:Sejauh mana kesiapan Pemprov DKI dalam menyelenggarakan HUT Kota Jakarta?
A:Kesiapan Pemprov DKI Jakarta dalam menyelenggarakan HUT ke-498 berlangsung melalui proses panjang yang melibatkan banyak pihak. Pemprov DKI Jakarta tidak bekerja sendiri, tapi mengadopsi pendekatan pentahelix, kerja sama antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan media. Tujuannya adalah menciptakan perayaan yang holistik dan berdampak luas. Kegiatan dimulai sejak pagi hari dengan ziarah ke Taman Makam Pahlawan, dilanjutkan dengan upacara, sidang paripurna, hingga jamuan makan malam yang akan dikemas secara istimewa. Semua ini dirancang agar memberikan kesan mendalam kepada para tamu undangan, termasuk para duta besar dan tokoh-tokoh masyarakat. Acara ini juga akan menjadi cermin dari keramahan dan daya tarik Jakarta sebagai kota global. Selain itu, keterlibatan akademisi sangat penting dalam memberikan masukan berbasis data dan riset. Bank Indonesia, misalnya, membantu menghitung dampak ekonomi kegiatan, sementara kalangan kampus memberikan insight untuk pengembangan konsep acara. Ini bukti bahwa Jakarta mematangkan cara kerja pemerintahan kolaboratif yang tidak hanya bersandar pada birokrasi, tetapi juga pada gagasan dan masukan dari berbagai pihak.
Q:Bagaimana Pemprov DKI mempromosikan acara HUT Kota Jakarta kepada masyarakat?
A:Pemprov DKI Jakarta menyadari bahwa cara promosi yang efektif harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebiasaan masyarakat dalam mengakses informasi. Oleh karena itu, selain melalui kanal resmi seperti website dan media sosial milik OPD dan BUMD, Pemprov juga menggandeng media arus utama dan para influencer untuk menjangkau lebih banyak audiens, terutama generasi muda. Strategi ini dirancang untuk memperluas jangkauan informasi sekaligus membangun antusiasme terhadap rangkaian acara HUT Jakarta. Menurut arahan dari Gubernur, gaya komunikasi Pemprov DKI Jakarta juga perlu lebih adaptif. Karena itu, pendekatan yang terlalu formal dan birokratis mulai dikurangi. Sebagai gantinya, penggunaan platform seperti TikTok yang lebih populer di kalangan anak muda mulai dioptimalkan. Konten visual yang menarik, informatif, dan menghibur menjadi kunci agar pesan-pesan tentang perayaan HUT Jakarta bisa lebih cepat dan luas tersampaikan. Selain itu, penempatan media luar ruang seperti LED raksasa juga dimanfaatkan untuk publikasi. Influencer yang dilibatkan pun dipilih berdasarkan relevansi dengan tema. Misalnya, untuk isu lingkungan, Pemprov akan melibatkan influencer yang memang fokus pada isu tersebut. Bukan hanya memperluas promosi, tetapi juga menguatkan pesan substantif dari setiap acara yang diselenggarakan.
Q:Bagaimana acara perayaan HUT Kota Jakarta dapat meningkatkan kesadaran dan cinta masyarakat terhadap kota?
A:Pemprov DKI Jakarta meyakini bahwa cinta terhadap kota bisa tumbuh dari keterlibatan langsung masyarakat dalam kegiatan yang memiliki nilai budaya, edukatif, dan kreatif. Oleh karena itu, perayaan HUT Jakarta tidak hanya diisi dengan hiburan semata, tetapi juga melibatkan berbagai kelompok masyarakat seperti komunitas seni budaya, anak-anak sekolah, mahasiswa, dan pelaku ekonomi kreatif. Keterlibatan ini memperkuat rasa memiliki dan memperkenalkan kekayaan budaya Jakarta secara langsung. Peluncuran armada Transjakarta dengan logo Persija menunjukkan bagaimana Pemprov DKI mengangkat simbol-simbol kebanggaan warga Jakarta. Ini membangun rasa bangga masyarakat terhadap kota mereka, bahkan melalui hal-hal sederhana yang mereka temui sehari-hari, seperti transportasi umum. Kegiatan seperti pertunjukan seni jalanan hingga pameran UMKM memberikan ruang berekspresi bagi masyarakat sekaligus memperkuat interaksi sosial yang sehat. Semua ini merupakan bagian dari strategi membangun kota yang bukan hanya berorientasi fisik dan infrastruktur, tapi juga memiliki ikatan emosional yang kuat antara warganya dengan kota Jakarta.
Q:Apa harapan Pemprov DKI terhadap Kota Jakarta di usianya yang menginjak 498 tahun?
A:Pemprov DKI Jakarta berharap, di usia yang ke-498 ini Jakarta semakin mantap menjadi kota global yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya lokal. Harapan ini mencakup banyak aspek, mulai dari pelayanan publik, infrastruktur, transportasi, hingga penguatan nilai-nilai sosial yang inklusif. Pemprov juga menekankan bahwa pembangunan Jakarta harus selaras antara visi pemerintah dan aspirasi masyarakat. Karena itu, berbagai masukan dari komunitas, akademisi, hingga pelaku usaha terus diakomodasi dan diselaraskan dalam perumusan kebijakan maupun acara publik seperti HUT Jakarta. Harapannya, Jakarta akan menjadi kota yang semakin ramah, berkelanjutan, dan dapat ditinggali oleh semua golongan. Hal lain yang menjadi fokus ke depan adalah menjaga kesinambungan program-program baik yang telah berjalan. Misalnya, program pengaktifan ruang publik, penguatan literasi melalui perpustakaan, dan pemberdayaan seniman jalanan adalah contoh inisiatif yang dianggap penting untuk diteruskan. Pemprov DKI Jakarta berharap fondasi-fondasi positif yang sudah dibangun bisa terus dijaga dan dilanjutkan menuju usia ke-500 tahun Jakarta sebagai kota kelas dunia.