Khusus Penumpang Perempuan
Dalam upaya melindungi dan memberikan rasa aman kepada perempuan di dalam transportasi umum, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui PT Transjakarta telah mengoperasikan bus pink yang dikhususkan untuk penumpang wanita.
Armada ini kali pertama diluncurkan tepat saat peringatan Hari Kartini pada 21 April 2016. Kala itu ada dua unit bus gandeng dioperasikan di jalur koridor 1 rute Blok M-Kota. Kedua bus gandeng dengan sasis buatan Scania ini berkapasitas 38 kursi duduk dan sekitar 80 titik untuk penumpang berdiri.
Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada 19 Oktober 2016, Transjakarta menambah bus pink menjadi 15 armada yang beroperasi di rute berbeda. Kemudian, pada Maret 2023 ditambah lagi lima unit, sehingga total saat ini ada 20 bus pink yang beroperasi.
Seluruh bus khusus perempuan ini melayani beberapa koridor, di antaranya Koridor 2 (Pulo Gadung-Harmoni), Koridor 3 (Kalideres-Pasar Baru), Koridor 9 (Pinang ranti-Pluit) dan Koridor 13 (Ciledug-Tendean) serta PGC-Harmoni (5C).
Menurut Direktur Operasional dan Keselamatan PT Transjakarta, Daud Joseph, 20 bus pink ini merupakan salah satu upaya pihaknya dalam menciptakan ruang transportasi publik yang lebih aman dan nyaman bagi perempuan.
"Kami mengoperasikan bus ini di rute-rute dengan tingkat kepadatan penumpang yang tinggi dan proporsi pengguna perempuan cukup besar. Sehingga bisa berdampak maksimal dan efektif," ujarnya.
"Berdasarkan estimasi kami, saat ini bus khusus perempuan melayani sekitar 6.700 pelangg
an setiap harinya," tambah Joseph.
Disambut Positif
Keberadaan bus pink ini mendapat respon positif, khususnya perempuan pekerja pengguna Transjakarta. Mereka mengaku, merasa aman dan nyaman menggunakan layanan ini.
Pengakuan ini diutarakan Jasmine, karyawati salah satu perusahaan swasta di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Perempuan berusia 26 tahun ini menyatakan, tidak lagi merasa khawatir jika harus pulang malam dari kantor dengan hadirnya bus pink ini.
"Saya merasa aman dan nyaman, karena seluruh penumpangnya perempuan semua," ucap Jasmine yang tinggal di daerah Ciledug.
Hal senada disampaikan Kania Kanzah (19), mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di daerah Grogol, Jakarta Barat. Ia berharap, jumlah armada bus pink dapat diperbanyak.
“Pelayanan Transjakarta baik-baik semua. Tapi saya berharap jumlah bus pink ditambah, terutama saat jam sibuk," tukasnya.
Sementara itu, Uswatun Hasanah (40) salah seorang pramudi bus pink merasa bangga bisa melayani kaumnya menikmati layanan bus ini dengan aman di setiap halte.
Wanita yang tinggal di daerah Pinang Ranti, Jakarta Timur ini mengaku, di balik tantangan, ada pula hal-hal yang membuatnya bahagia.
“Rata-rata penumpang bus pink itu perempuan. Jadi lebih tertib dan tidak ribet. Saya bisa lebih fokus menyetir,” tuturnya.
Hasanah pun menceritakan kebiasaan unik para penumpang bus pink, khususnya ibu-ibu yang gemar mengobrol selama perjalanan.
“Kadang ramai banget kalau mereka ngobrol. Padahal di
busway itu kita harus menjaga volume suara supaya nggak ganggu penumpang lain. Tapi namanya juga ibu-ibu, tetap saja seru,” selorohnya.
Meski begitu, ia tetap mengingatkan para penumpang untuk tetap memperhatikan kenyamanan bersama.
“Saya biasanya imbau dengan pelan-pelan. Kalau ada yang terlalu keras, saya samperin, saya beri tahu baik-baik,” ucapnya.
Hasanah meyakini, banyak perempuan memilih bus pink karena merasa lebih aman dan nyaman.
“Mereka cari rasa aman. Kalau sudah penuh, dari depan sampai belakang semuanya perempuan. Jadi merasa lebih nyaman,” tandasnya.
Di tengah kepadatan penumpang di Halte Blok M, siang itu sayup terdengar lagu 'Karena Wanita' dari Ada Band.
Lekuk Indah Hadirkan Pesona....Kemuliaan Bagi yang Memandang...
Setiamu Simbool Keanggunan...
Khas Perawan yang Kau Miliki...
Akulah Pengagum Ragamu...
Tak Ingin Kumenyakitimu...
Lindungi dari Sengat Dunia...
Yang Mengancam...Nodai...Sucinya Lahirmu...
Karena Wanita Ingin Dimengerti...
Lewat Tutur Lembut dan Laku Agung...
Karena Wanita Ingin Dimengerti...
Manjakan Dia....Dengan Kasih Sayang...