
Jemput Mimpi di Tepi Jalan
Oleh :
Aldi Geri Lumban Tobing
Jumat, 23 Mei 2025 | 304
For a better view,
please rotate your phone
Aldi Geri Lumban Tobing
Jumat, 23 Mei 2025 | 304
Bias sinar emas rembulan menyelinap malu di balik sisa awan mendung senja, merayap di sela rindang dedaunan, bergumul dengan cahaya lampu penerang tepi jalan. Temaram malam itu seakan fragmen tanpa nada yang menghiasi suasana salah satu sudut Jalan Raden Patah, Jakarta Selatan.
Di lokasi ini, tampak puluhan anak muda duduk santai di kursi-kursi plastik kecil, berbagi cerita, tertawa dan sesekali menyimak alunan lagu yang dilantunkan musisi jalanan. Di atas trotoar jalan ini pula, Aditia Prawira bersama beberapa kawannya merengkuh mimpi lewat usaha kuliner bernama Berkawan Coffee and Burger. Usaha yang dirintis bukan di dalam bangunan, tapi di ruang terbuka dengan konsep food truck.
"Kami coba hadirkan nuansa street food modern yang tetap sederhana dan bersahabat," tuturnya.
Dari balik mobil Volkswagen (VW) Kombi warna biru muda buatan tahun 1979 dan Fiat Ducato putih bekas ambulans, Aditia dan kawan-kawannya menawarkan aneka menu santapan ringan seperti burger dan kopi hangat serta cemilan lainnya yang menggugah selera dengan harga terjangkau mulai dari Rp15 ribu hingga Rp55 ribu.
"Kami buka Selasa sampai MInggu mulai pukul 17.00 hingga 24.00," jelasnya.
Dikisahkan Aditia, usaha yan g dirintisnya ini berawal dari hobi otomotif dan nongkrong bareng komunitas. Dari tongkrongan itu, ia merekrut sejumlah teman yang kehilangan pekerjaan akibat terdampak pandemi COVID-19, terrmasuk seorang chef hotel. Hingga akhirnya muncul ide berjualan burger, menu ringkas, namun digemari.
"Awalnya punya mobil dulu, baru kepikiran jualan. Karena waktu itu masa-masa COVID, banyak teman di tongkrongan kena PHK. Akhirnya kita mikir, bikin sesuatu. Untuk menu justru sebelumnya lebih banyak dari nasi goreng segala macem. Tapi ternyata pasar kita lebih klik sama burger. Roti, daging, saus, semua kita racik sendiri,” ungkap Adit.
Sebelum menempati lokasi ini, beber Aditia, mereka sempat hadir di kawasan Jalan Adityawarman, tepatnya belakang kantor PLN. Malah, mereka sempat mencoba membuka cabang di Jalan Surabaya, Menteng. Namun karena kendala perizinan, lokasi cabang itu harus ditutup dan kini mereka fokus beroperasi di tempat yang lebih stabil di Jalan Raden Patah.
"Di Jalan Raden Patah ini justru makin ramai. Kami berkembang bukan karena strategi pemasaran rumit. Justru sebaliknya, tumbuh dari pertemanan dan komunitas. Spot ini pun sering jadi tempat acara kecil, seperti meet up komunitas mobil tua hingga trunk salem," bebernya.
Layanan home service ala Berkawan Coffee and Burger menjadi salah satu daya tarik unik yang jarang dimiliki kedai kopi jalanan lainnya. Dengan VW Kombi atau Fiat Ducato sebagai dapur berjalan, mereka bisa hadir langsung ke acara-acara pribadi seperti pesta ulang tahun, arisan sampai sunatan.
Undangan semacam ini terbilang rutin dan menjadi tambahan penghasilan yang menjanjikan. Adit menjelaskan, untuk bisa booking layanan ini, pelanggan cukup memenuhi minimum order sekitar 50 sampai 100 porsi.
Soal omzet, cukup untuk membuat semangat tetap menyala. Saat weekdays, mereka bisa meraup Rp3 juta hingga Rp4 juta. Sedangkan saat weekend bisa mencapai dua digit.
"Yang penting nemu tempat dan SDM-nya. Soalnya kita masih ngerjain sendiri semua,” tutupnya.