Merawat Budaya, Mengalap Berkah
Oleh :
Nurito
Minggu, 19 Januari 2025 | 389
For a better view,
please rotate your phone
Nurito
Minggu, 19 Januari 2025 | 389
Layaknya pendekar kungfu, dua anak muda berusia 20-an tahun tampak lihai melompat dari satu tonggak ke tonggak lain. Perlu keberanian dan keahlian khusus untuk beratraksi di atas 22 tiang patok berbahan besi setinggi 70 sentimeter hingga 2,5 meter yang dipasang pada bantalan setinggi 10 sentimeter ini. Apalagi, mereka juga mesti menyelaraskan gerak dan lompat dengan suara tambur, kenong serta cecer yang ditabuh.
Aksi itu dipertunjukkan sekelompok remaja pemain Barongsai yang tergabung dalam Sanggar Patriot Dhamma di Jalan Tipar, Nomor 25, RT 01/07 Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur saat menggelar latihan, Rabu (15/1) senja pekan lalu.
Triyadi, salah satu pelatih sekaligus pemain Barongsai Sanggar Patriot Dhamma menuturkan, latihan seperti ini rutin dilakukan komunitasnya saat menjelang Imlek dan Cap Go Meh. Latihan digelar dalam dua sesi, mulai pukul 16.00 hingga 18.00 dan pukul 19.00 sampai 22.00.
Pria gemuk berkulit putih ini mengungkapkan, Sanggar Patriot Dhamma yang dibentuk pada 8 Desember 25 tahun lalu, mayoritas anggotanya merupakan anak muda yang sangat peduli serta cinta terhadap budaya Tionghoa, khususnya seni Barongsai dan Liong.
"Selain ingin melestarikan budaya, mereka juga tertarik dengan gerakan Barongsai yang unik dan menarik," tutur Triyadi.
Menurut Triyadi, kecintaan terhadap budaya serta tekad melestarikannya agar tidak tertelan zaman menjadi salah satu faktor komunitas yang memiliki 30 anggota ini tetap eksis hingga seperempat abad.
"Barongsai ini bisa menjadi alternatif untuk berkarya sekaligus berolahraga serta belajar berorganisasi. Karena itu kami tetap eksis sampai sekarang," ucap lelaki yang sudah mengenal Barongsai dan Liong sejak usia 10 tahun dari keluarganya.
Eksistensi selama 25 tahun, membawa Sanggar Patriot Dhamma menjadi salah satu perkumpulan Barongsai dan Liong yang laris untuk tampil saat perayaan Imlek dan Cap Go Meh. Saat Imlek 2576 Kongzili ini, tak kurang 30 orderan telah mereka terima dari berbagai tempat dan organisasi.
"Ini merupakan berkah Imlek," tukasnya.
Melestarikan seni Barongsai dan Liong juga dilakoni komunitas anak muda di Sasana Shen Lung, wilayah Kelurahan Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur. Menurut Ketua Sasana Shen Lung, Angga Soleh Saputra, sanggarnya saat ini punya 14 anggota yang rata-rata anak muda berusia 16 hingga 27 tahun.
Disebutkan Angga, para anak muda ini mengenal seni budaya Barongsai dan Liong dari media sosial. Kepincut dengan atraksi serta kostumnya yang unik, para anak muda ini pun tertarik untuk menggelutinya.
"Semula tidak mengenal Barongsai dan Liong, kini mereka menjadi pelaku atraksinya," ujar Angga.
Tak sekadar menggeluti, tegas Angga, komunitas anak muda ini pun berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan budaya Barongsai dan Liong.