You don't have javascript enabled. Good luck with that.

For a better view,
please rotate your phone

Merawat Kewarasan dengan Cinta

Oleh :

Andri Widiyanto

Minggu, 09 Februari 2025 | 397

Februari merupakan bulan dengan jumlah hari paling sedikit, namun dianggap juga sebagai bulan penuh cinta. Bulan ini bisa kita jadikan momentum untuk mengetahui kadar cinta dalam diri kita sendiri yang biasa disebut dengan refleksi diri.

Setiap dari kita pasti menginginkan kehidupan yang harmonis, tenang dan penuh kedamaian. Namun, di balik kemegahan Kota Jakarta dengan segudang fasilitas, acapkali kita masih melihat banyak masyarakat yang bertindak merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Pesatnya perkembangan ilmu teknologi sedikit banyak telah mempengaruhi gaya hidup masyarakat saat ini. Ibarat Yin dan Yang, segala sesuatunya pasti memiliki dua sisi (positif dan negatif). Positifnya, segala sesuatu menjadi lebih mudah. Hanya saja kemudahan ini secara tidak sadar telah mempengaruhi pola pikir dan tindakan masyarakat menjadi cenderung lebih egois, mudah marah dan minim rasa empati.  Untuk menjaga kewarasan dalam mengarungi kehidupan yang modern ini, cinta menjadi sesuatu yang penting. Selain memberikan kekuatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik, cinta juga bisa membantu kita melewati segala masalah dengan tenang dan berpikir logis. Sebuah kebenaran akan menjadi tidak benar manakala disampaikan tanpa cinta dan kebijaksanaan. Karena itu, tidak dapat dipungkiri jika cinta tidak hanya membawa dampak bagi diri sendiri, namun juga semua makhluk.

Cinta di sini merupakan jenis cinta yang tidak bersifat seksual atau romantis. Sebaliknya cinta yang terjalin antara dua orang dengan perasaan penuh kasih sayang tanpa adanya hubungan seksual. Pemikiran seperti ini dikenal dengan istilah Cinta Platonis yang dicetuskan filsuf Yunani, Plato. 

Dalam kehidupan, terdapat banyak simbol yang disepakati sebagai penanda cinta. Bunga mawar salah satu dari sejumlah simbol yang dianggap menjadi penanda cinta. Dalam mitologi Yunani, mawar merah dikaitkan dengan Dewi Cinta, Aphrodite. Dengan mawar ini, saya coba membayangkan bagaimana jika dalam berkehidupan, isi kepala manusia dipenuhi dengan cinta.