You don't have javascript enabled. Good luck with that.

For a better view,
please rotate your phone

Formula E Simbol Transisi Jakarta Kota Global

Oleh :

Andri Widiyanto

Minggu, 22 Juni 2025 | 574

Setelah absen pada 2024, ajang balap mobil listrik Formula E kembali menyapa Jakarta di 2025 dan menjadi momentum yang sangat dinantikan para penggemar motorsport.

Seri ke-12 dari ABB FIA Formula E Championship musim ke-11 ini digelar pada 21 Juni 2025 di Jakarta International E-Prix Circuit, Ancol, Jakarta Utara. Ajang ini mencerminkan wajah baru Jakarta sebagai kota global yang terus berinovasi dalam bidang keberlanjutan dan teknologi.

Formula E berperan penting dalam memperkuat citra Jakarta di kancah internasional sebagai kota yang mendukung mobilitas ramah lingkungan.



Tahun ini merupakan tahun ketiga penyelenggaraan Jakarta E-Prix yang sekaligus mempertegas komitmen ibu kota untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik sebagai solusi masa depan dalam mengurangi emisi karbon dan menciptakan udara yang lebih bersih.

Ajang Formula E didirikan dengan misi utama mempercepat adopsi kendaraan listrik di dunia. Dengan membawa balapan ke pusat-pusat kota ikonik dunia, Formula E bukan hanya tontonan, tetapi juga laboratorium teknologi yang mempercepat transisi menuju transportasi berkelanjutan.

Sejak awal, Formula E menjadi ajang olahraga global pertama yang mencapai net zero carbon, menggunakan 100 persen energi terbarukan dan menerapkan standar internasional ISO 20121 untuk keberlanjutan acara. Debut Formula E dimulai pada September 2014 di Beijing, Tiongkok, menggunakan mobil Generasi 1 (Gen1) yang memiliki kecepatan maksimal 225 kilometer per jam.

Kini, setelah 11 tahun, Formula E hadir dengan inovasi terbarunya, mobil Gen3 Evo. Mobil balap tercepat dan paling efisien yang pernah digunakan dalam ajang ini. Mobil ini pertama kali diperkenalkan di Sao Paulo, Brasil dan menjadi andalan semua tim di musim 2024–2025.



Gen3 Evo membawa peningkatan drastis dalam tenaga, aerodinamika, akselerasi dan efisiensi energi. Salah satu keunggulan utamanya adalah kemampuan akselerasi luar biasa dari 0 hingga 100 kilometer per jam dalam hanya 1,86 detik, sekitar 30 persen lebih cepat dari mobil Formula 1 saat ini. Kecepatan maksimumnya mencapai 322 kilometer per jam.

Mobil ini juga dilengkapi sistem regenerasi energi yang memungkinkan pengisian ulang baterai hingga 40 persen, sehingga mengurangi kebutuhan penggunaan rem hidrolik di bagian belakang. Untuk pertama kalinya, mobil Formula E kini menggunakan sistem penggerak semua roda (all wheel drive/AWD), meningkatkan traksi dan kemampuan menikung di lintasan jalanan seperti Ancol.

Jakarta International E-Prix Circuit di Ancol dipilih karena lokasinya yang strategis, dekat pusat kota dan sarana transportasi. Sirkuit sepanjang 2,370 kilometer dengan 18 tikungan ini menghadirkan kombinasi menantang antara lintasan lurus berkecepatan tinggi dan tikungan teknikal yang sempit.

Sejak pertama kali digunakan pada Musim 8, sirkuit ini telah mendapat pujian dari para pembalap, meskipun cuaca panas dan lembap Jakarta tetap menjadi tantangan tersendiri. Lintasan dimulai dengan trek lurus panjang yang mengarah ke sektor pembuka yang sempit, diikuti rangkaian tikungan teknikal sebelum memasuki tikungan tajam di akhir putaran dan kembali ke lintasan lurus utama di garis start atau finish. Tata letak ini menghadirkan tantangan strategis, baik untuk pengemudi maupun tim.

Formula E Jakarta 2025 juga menjadi bagian dari perayaan HUT ke-498 Kota Jakarta. Ajang ini memperkaya rangkaian acara ulang tahun ibu kota yang mencakup kegiatan kebudayaan, pameran serta berbagai event bertema keberlanjutan. Kehadiran Formula E menunjukkan bahwa Jakarta tidak hanya berkembang dari sisi ekonomi dan teknologi, tetapi juga menegaskan komitmennya untuk menjadi kota masa depan yang ramah lingkungan.



Balapan yang digelar pada Sabtu, 21 Juni 2025 ini melahirkan juara baru. Dan Ticktum dari tim Cupra Kiro yang tampil dominan dan finish tercepat dengan catatan waktu 48 menit 33,418 detik. Ia disusul Edoardo Mortara (Mahindra Racing) di posisi kedua, dan Nico Mueller (Andretti) di posisi ketiga.

Musim ini, 11 tim dan 22 pembalap bersaing memperebutkan gelar juara dunia. Ke-11 tim tersebut adalah: TAG Heuer Porsche Formula E Team, DS Penske, NEOM McLaren Formula E Team, Mahindra Racing, Maserati MSG Racing, Andretti Formula E, Jaguar TCS Racing, Envision Racing, Cupra Kiro, Nissan Formula E Team, dan Lola Yamaha ABT Formula E Team.

Dengan digelarnya Formula E, Kota Jakarta menunjukkan bahwa ia mampu berdiri sejajar dengan kota-kota besar dunia dalam menyelenggarakan ajang berkelas internasional. Lebih dari sekadar balapan, Formula E di Jakarta adalah simbol transisi menuju masa depan yang lebih bersih, cerdas dan berkelanjutan.