You don't have javascript enabled. Good luck with that.

For a better view,
please rotate your phone

Sukses Pecahkan Rekor Asia

Harvey Hubert Marcello Hutasuhut
Atlet Selam Kolam DKI
Kamis, 19 September 2024 | 1271

Nama Harvey Hubert Marcello Hutasuhut sempat menjadi buah bibir di perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) 2024.

Atlet Selam Kolam DKI ini berhasil meraih hattrick medali emas sekaligus memecahkan rekor Asia di nomor 100 meter Bifin Putra saat bertanding di Kolam Tirta Raya, Banda Aceh, Rabu (11/9).

Sebelumnya, remaja yang akrab disapa Ello ini terkendala cedera, namun berhasil bangkit dan sukses membawa harum nama DKI Jakarta di kancah PON.

Untuk mengetahui bagaimana perjuangan dan kerja keras atlet Selam Kolam DKI ini, berikut petikan wawancara khusus beritajakarta.id dengan Harvey Hubert Marcello Hutasuhut.

Q: Bagaimana perasaan Anda setelah meraih medali emas sekaligus memecahkan rekor Asia di ajang PON XXI?
A:Dibilang nyangka ya nggak nyangka, tapi sudah terprediksi untuk memecahkan rekor Asia sebelumnya yang dipecahkan atlet Korea, Kim Minkyoung. Karena catatan waktu saya selama latihan juga sudah mendekati rekor itu terus. Jadi, ada perasaan bangga dan memang itu sudah jadi target sendiri untuk memecahkan rekor.
Q:Apa tantangan terbesar yang Anda hadapi selama persiapan menuju PON XXI?
A:Pertama, saya sempat mengalami cedera pinggang, lalu cedera bahu. Itu menjadi suatu hal yang tidak terduga. Tapi tantangan terbesar buat saya sebenarnya lebih kepada memecahkan rekor Asia. Cedera itu sesuatu yang tak terduga, tapi fokus utama saya adalah apakah saya bisa memecahkan rekor tersebut atau tidak.
Q:Apa strategi khusus yang Anda terapkan saat bertanding di final?
A:Strateginya, yang pertama harus enjoy dan tetap tenang. Latihan dan pemanasan harus benar-benar cukup. Pagi hari biasanya saya fokus pada tes berenang dengan intensitas 80 persen, lebih ke persiapan fisik. Sedangkan untuk sore hari menjelang final, saya lebih banyak melakukan speed lap dan sprint pendek saja.
Q:Bagaimana persiapan fisik dan mental yang Anda jalani menjelang PON XXI?
A:Untuk persiapan mental, saat bertanding seperti di final kemarin, saya fokus pada diri sendiri dan mengabaikan lawan. Saya hanya memikirkan jalur renang saya, melakukan yang terbaik dan tidak membiarkan pikiran negatif seperti takut berenang buruk atau kalah hingga mengganggu konsentrasi. Sedangkan untuk persiapan fisik, pemanasan harus cukup, tetapi jangan sampai terlalu lelah. Penting juga untuk tidak memforsir latihan beberapa hari sebelum pertandingan agar tubuh tetap fit saat hari H.
Q:Bagaimana peran pelatih dan tim dalam membantu Anda meraih prestasi?
A:Peran pelatih dan tim itu sangat penting. Saya merasa beruntung punya tim yang solid dan selalu mendukung. Apapun hasilnya, rekan-rekan dan pelatih selalu memberikan apresiasi. Dampaknya sangat positif untuk seluruh tim. Misalnya, sebelum turun di nomor pertandingan, kami selalu diberi semangat dan setelah selesai bertanding, kami disambut dengan dukungan. Sebelum menghadapi PON, tim juga membantu mempersiapkan mental bertanding dan semangat juang, lebih fokus ke aspek psikologis para pemain.
Q:Bisa diceritakan bagaimana perjalanan karir Anda hingga mencapai level tertinggi di olahraga Selam Kolam?
A:Awalnya saya memang suka renang, kemudian pelatih saya waktu itu menyarankan untuk mencoba Selam Kolam atau Fin Swimming. Katanya, siapa tahu saya punya potensi di situ. Ternyata benar, saya mulai masuk ke Fin Swimming pada tahun 2019 dan ikut trial hingga akhirnya bergabung dengan Tim Selam Kolam DKI Jakarta. Di PON 2021 di Papua, saya berhasil meraih medali emas di nomor estafet. Setelah itu, saya mulai bersiap untuk Sea Games ikut seleksi nasional dan akhirnya terpilih. Sea Games pertama saya di Vietnam tahun 2022, di mana saya meraih medali emas di nomor 100 meter bifin dan medali perak di nomor estafet campuran. Lalu, di Sea Games berikutnya di Kamboja, saya berhasil mendapat dua emas di nomor 100 meter Bifin Putra dan 400 meter Estafet Relay serta satu perak di nomor 50 meter Bifin Putra. Setelah Sea Games Kamboja, saya melanjutkan perjalanan ini ke PON XXI Aceh-Sumut.
Q:Siapa yang menjadi inspirasi Anda dalam dunia olahraga, khususnya Selam Kolam?
A:Inspirasi saya adalah Lee Kwan Ho, peselam asal Korea Selatan yang merupakan juara dunia Selam Kolam. Saya melihat dia sangat keren dan prestasinya benar-benar menginspirasi saya untuk mendalami Selam Kolam.
Q:Apa motivasi terbesar Anda dalam mengejar prestasi di cabang olahraga ini?
A:Kalau kita realistis, salah satu motivasi besar tentunya adalah bonus. Itu jadi dorongan tersendiri. Tapi, di luar itu, ada kebanggaan pribadi, seperti meraih medali emas di Sea Games dan membuat orang tua serta keluarga bangga. Saya juga ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa atlet sekarang tidak lagi dipandang sebelah mata. Dulu, orang sering bertanya-tanya tentang masa depan atlet setelah pensiun. Tapi sekarang, fasilitas yang diberikan sudah jauh lebih baik. Ketika menang atau meraih emas, bonusnya berlimpah, bahkan ada yang sampai diberikan pekerjaan. Ini menjadi motivasi kuat, karena setelah PON, kita harus menunggu cukup lama untuk pertandingan nasional atau internasional berikutnya. Bonus dan fasilitas seperti itu tentu memotivasi banyak atlet lain juga. Apalagi, ada peluang mendapatkan beasiswa dan pekerjaan yang menjadi impian banyak orang. Jadi, karir olahraga bisa dilengkapi dengan karir di bidang lain seperti pekerjaan.
Q:Bagaimana Anda menjaga semangat ketika menghadapi masa sulit dalam karir?
A:Saat berada di masa sulit, yang paling penting adalah tidak bersikap malas atau menyerah. Saya fokus untuk melewati masa itu dengan terus berlatih dan melakukan repetisi agar tidak jenuh sekaligus membangun semangat kembali. Dukungan dari orang-orang terdekat juga sangat membantu, mereka memotivasi saya untuk terus menjalani proses ini. Yang terpenting, jangan berhenti berlatih, tetap fokus pada teknik dan impian meraih prestasi. Saya selalu meyakinkan diri sendiri untuk tidak menyerah.