Pemilahan Sampah di Jaksel Terus Digencarkan
Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Selatan terus menggencarkan pemilahan sampah anorganik maupun organik dalam upaya pengurangan volume sampah yang dibuang ke TPA Bantar Gebang.
Rata rata sekitar 16,3 ton sampah anorganik berhasil direduksi
Kepala Seksi Peran Serta Masyarakat dan Penataan Hukum Sudin LH Jakarta Selatan, Kamil Salim mengatakan, pihaknya kembali menggencarkan giat pemilahan sampah anorganik di masyarskat melalui 238 bank sampah tingkat RT/RW yang tersebar di 10 kecamatan.
"Sampah anorganik yang berhasil direduksi dari 238 b
ank sampah yang beroperasi di tingkat RT/RW se-Jakarta Selatan sekitar 2,3 ton setiap bulan," ujar Kamil Salim, Minggu (26/6).Bank Sampah RW 08 Jadi Percontohan Pemilahan Sampah d CijantungIa memaparkan, pemilahan juga dilakukan di sejumlah lapak milik warga yang setiap bulan berhasil mereduksi sampah anorganik hingga sekitar 74 ton.
“Rata rata sekitar 16,3 ton sampah anorganik berhasil direduksi dari proses pemilahan di setiap tempat penampungan sampah sementara,” katanya.
Tak hanya sampah anorganik, Sudin LH Jakarta Selatan berkolaborasi dengan berbagai komunitas juga gencar melakukan pengurangan sampah organik dari sisa makanan warga.
"Sampah organik atau sisa makanan dari rumah tangga diolah menjadi pupuk kompos dan budidaya maggot," tuturnya.
Ditambahkan Kamil, sampah organik dari sisa makanan warga berhasil direduksi sekitar 1,6 ton setiap bulan.
"Kami juga menjalin kerja sama dengan komunitas atau penggiat maggot di tiga kecamatan yakni Tebet, Cilandak dan Pesanggrahan. Sekitar 2 ton lebih sampah organik diambil untuk budidaya maggot," tandasnya.