Partisipasi Memilah Sampah di Tanjung Priok Tertinggi se-Jakarta Utara
Partisipasi masyarakat dalam melakukan pemilahan sampah di wilayah Kecamatan Tanjung Priok tertinggi dibanding lima kecamatan lainnya di Jakarta Utara.
Peningkatan tidak lepas dari upaya sosialisasi yang massif dan strategi yang tepat
Berdasarkan data
dashboard Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Utara hingga Juli ini, partisipasi rumah terlibat pemilahan sampah se-Kecamatan Tanjung Priok mencapai 11.362 rumah atau 22,07 persen dari total 51.493 rumah yang terdata.Sedangkan urutan kedua ditempati Kecamatan Pademangan dengan jumlah partisipasi mencapai 2.328 rumah atau sekitar 17,93 persen dari total 12,986 rumah. Lalu urutan ketiga Kecamatan Kelapa Gading sebanyak 2.265 rumah berpartisipasi memilah sampah atau sekitar 11,35 persen dari total 19.958 rumah.
Bank Sampah KWT Soka Merah 11 Kelola 350 Kilogram SampahKepala Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup (LH) Kecamatan Tanjung Priok, M Chusaeri mengatakan, partisipasi masyarakat melakukan pemilahan sampah sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 77 tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup Rukun Warga. Terlebih sejak dicanangkannya Gerakan Jakarta Sadar Sampah pada bulan Juni lalu, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah juga terus meningkat.
"Peningkatan tidak lepas dari upaya sosialisasi yang massif dan strategi yang tepat," ujarnya, Senin (11/7).
Ditambahkan Chusaeri, dari tujuh Kelurahan yang ada di Kecamatan Tanjung Priok, partisipasi rumah memilah sampah tertinggi diraih Kelurahan Sungai Bambu sebanyak 1.979 rumah atau sekitar 34,39 persen dari total 6.754 rumah.
Selanjutnya Kelurahan Sunter Agung sebanyak 2.623 rumah terlibat pemilahan sampah atau sekitar 22,81 persen dari total 11.501 rumah.
“Sedangkan jumlah partisipasi paling sedikit berada di Kelurahan Warakas dengan jumlah 1.234 rumah yang terlibat pemilahan sampah atau sekitar 18,88 persen dari total 6.536 rumah,” tandasnya.