Berjalan Khidmat, Prosesi Akad Nikah Mutiara Annisa Baswedan Mengusung Nilai-nilai Agama dan Budaya
Prosesi akad pernikahan pasangan Mutiara Annisa Baswedan dan Ali Saleh Alhuraebi berjalan lancar, khusyuk, dan khidmat dengan menggunakan adat Jawa yang berlangsung di Putri Duyung Resort, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (29/7) pukul 08.30 WIB.
Prosesi akad nikah berjalan khusyuk dan khidmat penuh dengan nilai-nilai agama dan budaya
Saat akan dimulai akad nikah, tampak mempelai pria mengenakan jasa warna putih yang didampingi oleh ayahnya dan Anies Rasyid Baswedan. Sementara itu, mempelai wanita mengenakan kebaya berwarna putih dan kain batik, berada di ruangan lain ditemani oleh ibundanya, Fery Farhati dan ibunda Ali Alhuraebi.
Sebelum memulai ijab kabul, ada pembacaan ayat suci Alquran oleh Ustaz Fauzy Ridwan, juara 1 MTQ nasional dan internasional. Mengingat pernikahan merupakan ibadah mulia dan sakral, prosesi akad nikah ini juga dilengkapi dengan khotbah nikah yang dibawakan oleh Ustaz Nasir Mansur, seorang ulama asal Jakarta dan lulusan Al Maliki Makkah.
Isi khotbah nikah yang dibawakan Ustaz Nasir sama dengan yang disampaikan Nabi Muhammad SAW saat menikahkan puterinya, Fatimah Az-Zahra. Setelah khotbah nikah, dilanjutkan prosesi ijab kabul. Sebagai wali nikah, Anies Baswedan langsung mengucapkan ijab yang diikuti dengan kabul oleh mempelai pria. Hadir juga Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Pademangan, H. Saepulloh, M.A. untuk melakukan pencatatan administrasi pernikahan.
Dua saksi pernikahan merupakan orang terdekat keluarga, yaitu paman dari mempelai pria dan kakek dari mempelai wanita. Setelah akad nikah, dilanjutkan doa nikah oleh K.H. Syukron Ma'mun (pengasuh Pondok Pesantren Daarul Rahman dan seorang ulama senior di Jakarta).
Tidak hanya khotbah nikah, dalam prosesi ini juga terdapat nasihat pernikahan yang disampaikan oleh Ustaz Salim A. Fillah yang juga sebagai penulis best seller berbagai buku pernikahan, seperti Agar Bidadari Cemburu Padamu; Bahagianya Merayakan Cinta, dan masih banyak buku lainnya.
Lulusan Teknik Elektro UGM ini merupakah tokoh ulama muda dari Masjid Jogokariyan di Yogyakarta. Setelah prosesi akad nikah selesai dan resmi menjadi pasangan suami istri, mempelai pria ditemani oleh ayahnya dan Anies Baswedan menuju hall utama Candi Bentar untuk acara temu dan tukar cincin dengan mempelai wanita, Mutiara Annisa Baswedan.
Abdillah Rasyid Baswedan, adik kandung Anies Rasyid Baswedan, menyampaikan bahwa Anies Baswedan baru saja menikahkan secara langsung puterinya pada hari ini, Jumat (29/7).
"Sebagai perwakilan dari kedua keluarga besar, saya membagikan kabar yang membahagiakan bagi keluarga kami, yaitu pernikahan anak kami: Mutiara Annisa Baswedan dan Ali Saleh Alhuraebi. Alhamdulillah, Bapak Anies Baswedan telah menikahkan puteri sulungnya. Prosesi akad nikah berjalan khusyuk dan khidmat penuh dengan nilai-nilai agama dan budaya. Kedua mempelai menggunakan pakaian adat Jawa, yaitu Yogyakarta," ujar Abdillah Rasyid Baswedan seperti dikutip dari Siaran Pers Keluarga Anies Rasyid Baswedan, Jumat (29/7).
Abdillah menyampaikan, pernikahan merupakan satu titik penting bagi orang tua dalam mengantarkan putera-puterinya hingga ke jenjang pelaminan.
"Bagi orang tua, menikahkan anak merupakan tugas suci,” katanya.
Saat resepsi, Tia mengenakan kebaya kutu baru berbahan velvet warna pink dan kain batik Yogya motif sido asih dan latar cemeng, sedangkan Ali mengenakan surjan dan kain batik Yogyakarta dengan motif sido asih dan latar cemeng.
Menurutnya, pakaian adat Jawa (Yogyakarta) juga digunakan Anies Baswedan dan Fery Farhati pada saat melangsungkan akad nikah pada 11 Mei 1996.
"Selain pakaian adat yang sama, kisah Tia [Mutiara Baswedan] dan Ali ini sama dengan kisah Bapak Anies Baswedan dan lbu Fery Farhati, yaitu sama-sama dipertemukan di kampus,” ucapnya.
Anies Baswedan dan Fery Farhati dipertemukan di Kampus Biru, Universitas Gadjah Mada (UGM), Anies di Fakultas Ekonomi, sedangkan Fery di Fakultas Psikologi. Sementara itu, Tia dan Ali dipertemukan di Kampus Universitas Indonesia (UI). Tia dari Fakultas Hukum, sedangkan Ali dari Fakultas Kedokteran.
Mematuhi Prokes
Abdillah menjelaskan bahwa keluarga besar kedua calon mempelai menyepakati lokasi akad dan resepsi di kawasan Ancol dengan berbagai pertimbangan matang, terutama area terbuka (outdoor) dan tertutup (indoor).
"Pertimbangan ini tentu menjadi perhatian kami untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes). Adanya ruang indoor dan outdoor sehingga prokes terkait Covid dapat kami jalankan dengan maksimal selain juga pembatasan tamu dalam satu ruang pertemuan. Prokes tetap terjaga tanpa mengurangi kekhidmatan akad dan resepsi,” jelasnya.
Menurutnya, panitia telah memastikan untuk mengatur kehadiran tamu agar tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Kami juga mohon kepada semua undangan untuk tetap menjaga prokes selama acara,” tambahnya.
Selain itu, menurutnya, kedua keluarga besar berharap dan memastikan kepada semua pihak agar akad dan resepsi pernikahan yang digelar di kawasan Ancol ini tidak mengganggu kepentingan umum.
"Kami mewakili keluarga mohon doa dari teman-teman semua untuk kelancaran acara pernikahan ini dan restu bagi kedua anak kami. Semoga pernikahan Tia dan Ali untuk membina keluarga yang penuh ketenteraman, cinta, dan kasih sayang," tandas Abdillah.