You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Sembilan Lahan RPTRA Bermasalah
.
photo Reza Hapiz - Beritajakarta.id

Sembilan Lahan RPTRA Bermasalah

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui ada sembilan lahan untuk pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) bermasalah. Kendati demikian, target pembangunan 60 RPTRA tahun ini tetap berjalan. RPTRA juga akan dibangun di Kepulauan Seribu.

Yang sudah clear lahannya sekarang 45 lokasi. Sedangkan sembilan lagi belum

Basuki mengaku dari 60 lokasi, sudah ada enam lokasi RPTRA yang diresmikan. Sementara sebanyak 54 lainnya masih dalam proses pembangunan. Namun dari jumlah tersebut ada sembilan lokasi yang bermasalah.

"Yang sudah clear lahannya sekarang 45 lokasi. Sedangkan sembilan lagi belum. Masih ada overlapping, ternyata masih ada taman yang dianggarkan oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman. Makanya saya suruh batalin," kata Basuki, di Balaikota, Jumat (19/6).

300 Warga Dapatkan Pelayanan Gigi Gratis Di RPTRA Kenanga

Pembangunan RPTRA sendiri memanfaatkan program corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan swasta. Sehingga tidak menggunakan APBD DKI. "Kita kasih kesempatan perusahaan untuk CSR, mereka cantumin nama. Misalnya, dinas anggarkan 12 lokasi buat bikin pagar bisa Rp 10 miliar. Nah kalau RPTRA bikin, rata-rata cuma Rp 400-900 juta sudah sama bangunan," ucapnya.

Menurut Basuki, masalah utama pada pembangunan RPTRA adalah social mapping. Nantinya di setiap RPTRA tidak akan ada petugas, baik satpam maupun petugas kebersihan. Masyarakat lah yang akan menjaga taman tersebut.

"Saya tidak mau RPTRA itu ada cleaning service atau satpam. Ini kan tujuannya masyarakat memiliki taman, jadi kalau ada anak-anak buang sampah sembarangan, mesti diingetin, diajarin, dan sampahnya dipungut lagi dong. Ini kan taman kalian bersama, jangan berpikir ini taman pemerintah," ucapnya.

Mantan Bupati Belitung Timur ini menambahkan pembangunan RPTRA adalah salah satu cara untuk mempertahankan aset lahan. Karena saat ini banyak aset lahan DKI yang diduduki oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Basuki telah menginstruksikan walikota di masing-masing wilayah untuk mendata aset lahan milik DKI.

"Nah hampir semua tanah kita didudukin orang, dibuat bengkel, cuci mobil, nyewain lapak, nyewain rumah," katanya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1461 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1270 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1067 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1006 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Semarak Christmas Carol di Jakarta Sambut Natal

    access_time18-12-2024 remove_red_eye978 personDessy Suciati