Budi daya lele yang digeluti para anggota Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Rumah Lele, RT 02/02, Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Jakarta Pusat membuahkan hasil manis.

Kita atur panen ini tiap bulan dengan target sekali panen 50 kilogram

Dalam waktu sebulan, panen lele yang dibudidayakan pokdakan binaan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Pusat ini mampu terjual hingga jutaan rupiah.

Ketua Pokdakan Rumah Lele,  Maulana Gorda mengatakan, budi daya lele ini telah ditekuni selama hampir dua tahun bersama sembilan anggotanya. Seiring waktu berjalan, pihaknya berhasil mengatur waktu panen lele setiap bulan dengan omzet mencapai Rp 1,2 juta.

"Kita atur panen ini tiap bulan dengan target sekali panen 50 kilogram. Hasilnya kita jual ke warga seharga Rp 24 ribu per kilogram. Harga itu jauh lebih murah ketimbang harga pasar yang mencapai Rp 28 ribu per kilogram," katanya, Selasa (24/1). 

Ia menuturkan, selama menjadi binaan dari Suku Dinas KPKP Jakarta Pusat, ada tiga

pengetahuan penting yang didapatkan kelompoknya dalam budi daya lele.

Pertama, bibit lele harus bagus. Kedua,

selalu memperhatikan kejernihan dan kadar Potential of Hydrogen (Ph) dalam air. Ketiga, menggunakan pakan berkualitas tinggi protein dengan menggunakan pelet. 

"Budi daya lele nyatanya tidak mudah. Kita harus benar-benar memperhatikan tiga hal tadi agar kualitas dan hasil panen jadi bagus," tuturnya. 

Kasatpel KPKP Kecamatan Kemayoran, Siti Humairoh mengaku sangat senang atas pencapaian Pokdakan Rumah Lele. Hingga kini, permintaan lele di lingkungan RW 02 terbilang masih tinggi dengan jumlah 50 kilogram per hari.

"Hasil panen tinggal dikumpulkan di Rumah Lele. Jadi bisa langsung dijual di sana," imbuhnya.

Ia berharap, seluruh pokdakan binaan Suku Dinas KPKP Jakarta Pusat dapat terus berkembang. Sehingga bisa meningkatkan perekonomian serta kesehatan warga sekitar dan kelompok binaan.

"Karena semua binaan ini selalu utamakan kesehatan dan kualitas, jadi tidak perlu ragu membeli lele dari kami," tandasnya.