Dinas Parekraf DKI Gelar Tur Wisata Sejarah dan Kuliner untuk SHOM Indonesia
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) menyelenggarakan tur wisata sejarah dan kuliner dengan konsep Walking Tour.
Tur singkat ini merupakan bentuk apresiasi Pemprov DKI Jakarta
Kegiatan wisata singkat ini diikuti oleh 30 peserta terdiri dari 23 pasangan dari Duta Besar yang bertugas di Indonesia dan lima perwakilan dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia serta pendamping dari Dinas Parekraf DKI Jakarta dengan dipandu oleh pramuwisata profesional dari Himpunan Pramuwisata Indonesia.
“Tur singkat ini merupakan bentuk apresiasi Pemprov DKI Jakarta kepada para pasangan Duta Besar negara-negara di dunia yang bertugas di Indonesia yang tergabung dalam Spouses of heads of Mission (SHOM) Indonesia,” ujar Sherly Yuliana, Kepala Bidang Pemasaran dan Atraksi Disparekraf DKI Jakarta, Jumat (26/5).
Perkuat Kota Bisnis Berskala Global, Jakarta Jalin Kerja Sama dengan New South WalesKetua Sub Kelompok Pemasaran Pariwisata Luar Negeri Dinas Parekraf DKI, Lucky Wulandari menyampaikan, peserta tur diajak untuk mengeksplorasi tempat sejarah dan pusat kuliner khas Jakarta. Mulai dari Tugu Monumen Nasional (Monas), Sky Deck Halte Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia, Gedung Chandra Naya, Museum Fatahillah, Kafe Batavia sebagai pusat makanan khas Jakarta, Toko Souvenir Dekranasda DKI, hingga pusat jamu/minuman herbal khas Indonesia di kafe Acaraki The Jamu di area Kota Tua Jakarta Barat.
Peserta tur singkat wisata sejarah dan kuliner khas Jakarta ini berasal dari berbagai negara yang tersebar di lima benua antara lain Spanyol, Austria, Australia, Bahrain, CIFOR, UE, Guatemala, Irak, Italia, Yordania, Kenya, Mauritania, Nigeria, Pakistan, Palestina, Singapura, Pulau Solomon, Tanzania, Uzbekistan, Yaman dan Yunani.
“Dipandu oleh pramuwisata profesional dari HPI para peserta diajak menjelajahi Monumen Nasional sekaligus mengenalkan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia,” ucap Lucky.
Eksplorasi dilanjutkan ke stasiun bus ikonik Jakarta paling populer saat ini Halte Bus Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia (HI). Sebagai spot swafoto yang sedang ramai dikunjungi oleh masyarakat Jakarta, Sky Deck dengan view Bunderan Hotel Indonesia di Jakarta berlatarkan Patung Selamat Datang dan air mancur, para peserta tidak melewatkan untuk mengabadikannya dengan foto bersama.
Para peserta juga dikenalkan lebih dekat cagar budaya dan pusat kuliner khas Jakarta dengan dihadirkan ke destinasi wisata kota tua Jakarta Barat. Namun, sebelum bertolak ke Kota Tua, para peserta terlebih dahulu singgah ke Gedung Chandra Naya.
“Gedung ini merupakan bangunan peninggalan orang terkaya Batavia (Jakarta) yang pernah menjabat sebagai The Chinese Major of Jakarta,” kata Lucky.
Destinasi terakhir dalam rangkaian wisata sejarah dan kuliner spesial untuk SHOM Indonesia tahun 2023 ini yaitu Kawasan Kota Tua Jakarta Barat. Di Kawasan ini peserta dikenalkan dengan berbagai macam makanan khas Jakarta dengan jamuan makan siang di Kafe Batavia.
Dilanjutkan dengan mengunjungi salah satu bangunan cagar budaya yang menjadi tujuan wisata di kawasan ini yakni gedung Fathilah yang dahulu sebagai balaikota Batavia (Jakarta).
Selain itu, para peserta diperkenalkan dengan berbagai produk kreatif dari perajin lokal Jakarta yang menjadi binaan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta melalui program Jakpreneur. Terakhir, para peserta dikenalkan dengan berbagai jamu atau herbal khas Indonesia di Acaraki The Jamu. Adapun tur wisata sejarah dan kuliner dengan konsep Walking Tour tersebut digelar Kamis (25/5) kemarin
.