Kebun Bibit Cibubur Miliki 14 Pohon Alpukat Cipedak
Kebun Bibit Cibubur di Jalan Raya Jambore, Kelurahan Cibubur, Jakarta Timur, memiliki 14 pohon Alpukat Cipedak.
Dari jumlah tersebut, tujuh di antaranya dipasangi label warna ungu sebagai indukan untuk diambil mata entresnya.Tujuh pohon yang dijadikan pengambilan mata entresnya untuk indukan
Kepala Pusat Pengembangan Benih dan Proteksi Tanaman Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Iwan Indriyanto mengatakan, ke 14 pohon Alpukat Cipedak itu tumbuh subur dan sudah menghasilkan buah cukup besar.
Dinas KPKP Terus Kembangkan Urban Farming di RooftopDari 14 pohon itu, ungkap Iwan, tidak seluruhnya diambil mata entresnya. Karena ada juga pohon yang dikembangkan untuk contoh produksi.
"Jadi dari 14 pohon itu, hanya ada tujuh pohon yang dijadikan pengambilan mata entresnya untuk indukan. Lainnya hanya untuk produksi biasa," ujar Iwan, Jumat (21/7).
Menurutnya, yang dimaksud mata entres ini adalah sambung pucuk dari pohon tersebut untuk memperbanyak bibit tanaman Alpukat Cipedak.
Dari hasil sambung pucuk itu, nantinya tanaman dibagikan kepada masyarakat luas secara gratis. Selain juga untuk mendukung program kampung holtikultura dari Kementrian Pertanian RI.
Iwan menargetkan, dalam satu tahun dapat memproduksi 10 ribu bibit tanaman Alpukat Cipedak untuk membantu program Kampung Hortikultura. Sisanya dibagikan ke masyarakat secara gratis untuk mendukung penyediaan tanaman buah-buahan di masyarakat.
Menurut Iwan, satu pohon Alpukat Cipedak yang ada di Kebon Bibit Cibubur ini rata-rata bisa memproduksi 80 kilogram dan satu kilogram berisi tiga buah alpukat.
"Saat ini hasil produksi buah Alpukat Cipedak belum dijual ke pasar bebas. Hasil panen dibagikan gratis ke masyarakat dan instansi pemerintah maupun swasta," lanjut Iwan.
Disebutkan, untuk bisa menghasilkan buah yang bagus, biasanya setelah ditanam selama 3,5 tahun, pohon Alpukat Cipedak itu berbuah secara massal. Setelahnya, setiap tahun akan berbuah terus menerus, tidak ada musim.