Pegiat Urban Farming Jakpus Raup Omzet Jutaan Rupiah
Bazar Mini Balkot Farm di Balai Kota DKI yang rutin diikuti para pegiat urban farming semakin dirasakan manfaatnya.
Setiap kali ikuti bazar, omzet saya bisa mencapai Rp 1 juta rupiah
Muhamad Shidqy (36), pegiat urban farming asal Kemayoran mengaku bisa meraup omzet juta rupiah dari hobinya berjualan di Bazar Mini Balkot Farm.
Di bazar tersebut, pria ini menjual beragam sayuran dan
olahan minuman kesehatan herbal dari hasil urban farming di halaman rumahnya.Taman Urban Farming Dahlia di Jakpus Diresmikan“Saya rutin ikuti bazar setiap Jumat mulai pukul 07.00-11.00. Hasilnya memuaskan,” katanya, (4/8).
Shidqy menuturkan, sayuran hidroponik yang dijual dalam bazar ini dibanderol seharga Rp 10 ribu dengan berat sekitar 250 gram. Jenis sayuran yang dijajakan beragam mulai dari bayam merah, bayam hijau, sawi, pakcoy hingga selada.
“Kita jual Rp 10 ribu untuk semua jenis sayuran,” terangnya.
Sementara minuman herbal, sambung Shidqy dijual dengan harga dan ukuran variatif mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu. Adapun jenis minuman herbal yang dipasarkan seperti teh telang daun pandan, kunyit asam gula jawa, jus kale nanas madu dan lemon sereh gula batu.
“Setiap kali ikuti bazar, omzet saya bisa mencapai Rp 1 juta rupiah. Semua produk saya selalu habis, terutama sayuran," terangnya.
Ia berharap, produk yang dijual dalam bazar ini dapat memberikan manfaat bagi warga. Selain itu, warga juga diharapkan bisa mengikutinya menggeluti urban farming.
“Yang terpenting kualitas produk kita selalu konsisten memberikan manfaat yang baik," tandasnya.