Tinggal di Rusun Cinta Kasih Tzu Chi, Warga Terdampak Relokasi Kini Hidup Lebih Layak
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, didampingi Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, menghadiri seremonial 20 tahun usia Rumah Susun (Rusun) Cinta Kasih Tzu Chi di Aula Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Jalan Kamal Raya, Cengkareng, Jakarta Barat.
Yayasan Buddha Tzu Chi sudah banyak turut membantu pemerintah daerah
Dalam kesempatan ini, Pj Gubernur Heru mengapresiasi Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah banyak membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam berbagai bidang, seperti urusan lingkungan, mitigasi bencana, hingga penyediaan hunian bagi masyarakat.
"Yayasan Buddha Tzu Chi sudah banyak turut membantu pemerintah daerah dalam segala bidang, baik itu dalam lingkungan, juga dalam bencana banjir, dan juga saat ini kita di lingkungan rusun Tzu Chi yang usianya 20 tahun ditempati oleh warga (Kali Angke) yang awalnya memang berada di tempat normalisasi," ujar Pj Gubernur Heru, dalam Siaran Pers Pemprov DKI Jakarta,Sabtu (26/8).
Pj Gubernur Heru Dorong Percepatan Kesamaan Data untuk Program Kesejahteraan Warga
Pj Gubernur Heru pun menjelaskan bahwa saat itu ada program normalisasi Kali Angke yang menuntut terjalinnya sinergi antara masyarakat dengan pemerintah dalam menyukseskan program pelebaran sungai sebagai salah satu upaya pengendalian banjir.
Oleh karena itu, Yayasan Buddha Tzu Chi membangun sebuah rusun yang mampu menampung 15000 Kepala Keluarga dari warga yang terdampak normalisasi Kali Angke tersebut. Warga pun mendapatkan hak untuk direlokasi ke rusun tersebut.
"Yayasan Buddha Tzu Chi selalu mendampingi warga yang direlokasi, sehingga mereka mendapatkan kesempatan untuk dapat pendidikan lebih baik, gizi lebih baik. Dan hari ini mereka-mereka adalah adik-adik kita, anak-anak kita yang berprestasi," jelas Pj. Gubernur Heru.
Selain itu, Pj Gubernur Heru juga berharap penghuni rusun dapat terus hidup bahagia dan sejahtera, serta dapat memanfaatkan sebaik mungkin bantuan yang ada demi menjaga harapan masa depan Jakarta, sehingga generasi masa depan penghuni ini bisa terjaga cita-citanya untuk terus membantu pembangunan di Jakarta di masa mendatang.
"Saya menyampaikan kepada para penghuni untuk bisa melihat kesempatan itu di masa depan dan berikutnya tetap semangat. Kesempatan itu harus digunakan individu untuk meningkatkan pendidikan, meningkatkan semuanya, supaya mereka mendapatkan kesempatan yang cukup di masa depan," pungkas Pj Gubernur Heru.
Sementara itu, tidak pernah terbesit di pikiran Daqnas Al Akhtur Ally, warga eks Kali Angke, untuk pindah ke Rusun Cinta Kasih Tzu Chi. Dulu, tahun 2002 ia masih bermain di sekitaran Kali Angke bersama teman-temannya. Kini, Daqnas telah menjadi anggota Polri.
"Saya bersyukur bisa tinggal
di sini, saya terima kasih banget ke Tzu Chi Indonesia dan Pak Pj Gubernur Heru yang berinisiatif memindahkan kami dari bantaran Kali Angke ke tempat yang lebih baik," ungkapnya.Sebelumnya, ia tinggal di Bantaran Kali Angke, tepatnya di Pasar Goyang, Penjaringan, Jakarta Utara. Daqnas menceritakan perbedaan yang sangat timpang antara kehidupan di rusun dengan di pinggir kali.
"Di Bantaran Kali Angke kan banyak orang-orang yang putus sekolah, yang kuliah pun nggak ada. Disini kita dituntut hidupnya lebih baik," ujarnya.
Tuti Rahayu, ibunda Daqnas, juga berpendapat yang sama. Jika tetap tinggal di pinggir kali, Tuti mungkin tidak bisa melihat anaknya berseragam Polri seperti sekarang ini.
"Setelah saya pindah ke sini, pemikiran lebih luas lagi, pendidikan lebih tinggi. Lingkungan di bantaran kali kurang mendukung pertumbuhan dan perkembangan si anak. Lingkungan tidak sehat, pergaulan tidak aman untuk tumbuh kembang anak. Mungkin kalau saya tidak pindah dari Kali Angke, anak saya tidak jadi polisi dan itu mungkin banget," tandasnya.