Pemkot Jakpus-KPA Gelar Rakor Penanggulangan HIV/AIDS
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) di kantor wali kota setempat.
KPA Jakarta Pusat dan unit terkait telah melaksanakan inovasi
Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma mengatakan, rakor ini bagian dari upaya KPA dalam menjalankan fungsinya dalam bidang kesehatan, terutama penguatan koordinasi dan komunikasi.
“HIV/AIDS itu seperti fenomena gunung es yang terlihat hanya dipermukaan, tapi di bawahnya kita tidak pernah tahu," ujarnya, Senin (18/9).
KPA DKI Gelar Rakor dengan OPD dan LSMMenurut Dhany, berdasarkan hasil penelitian pada 2007, 90 persen orang yang terinfeksi HIV/AIDS merupakan ibu rumah tangga yang setia terhadap pasangannya. Namun ada penyimpangan perilaku suaminya, sehingga istrinya terkena dampaknya.
“Pendekatan moral itu penting. Ajaran agama sebagai benteng awal. Namun, saat terjadi harus ada semangat kemanusiaan,” katanya.
Dhany menerangkan, seiring berjalannya waktu dan berkembangnya penelitian, HIV/AIDS bukan hanya sekedar isu kesehatan. Namun berkembang menjadi isu penegakan hukum, karena salah satu penyebabnya narkoba melalui jarum suntik.
“Ada aktivitas penyalahgunaan dan harus dibenahi perilakunya. Pencegahan ini perlu dilakukan dengan sinergisitas lebih lanjut," terangnya.
Pelaksana tugas (Plt) Sektetaris KPA Jakarta Pusat, Asdirwati menutur
kan, rakor tingkat kota ini dilaksanakan berdasarkan amanah Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 tahun 2008 tentang Penanggulangan HIV/AIDS dan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 231 Tahun 2015 tentang Komisi Penanggulangan AIDS.“Tujuan rakor ini untuk menyatukan pemahaman tentang penanggulangan HIV/AIDS serta sinergisitas dalam menyongsong Ending AIDS 2030,” tuturnya.
Ia menjelaskan, upaya ini perlu didorong dengan melibatkan pemangku kepentingan, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar terlibat aktif menanggulangi HIV/AIDS di Jakarta Pusat.
“KPA Jakarta Pusat dan unit terkait telah melaksanakan inovasi. Di antaranya dengan dilaksanakan penelusuran Loss to follow-up (LFU) dan penyediaan layanan kesehatan," tandasnya.