You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Pemerintah Pastikan Stok Beras Cukup Aman dan Harga Turun 11 Persen
....
photo Nugroho Sejati - Beritajakarta.id

Pemerintah Pastikan Stok Beras di Jakarta Aman dan Harga Turun 11 Persen

Walau masih musim kemarau, namun stok kebutuhan beras di Jakarta cukup aman. Bahkan harganya juga mulai mengalami penurunan hingga 11 persen. Suplai beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dari Bulog masih berjalan .

Pemprov DKI berkontribusi dalam pengendalian inflasi di tingkat nasional

Hal ini dipastikan saat Menteri BUMN, Eric Tohir bersama Kepala Bulog, Budi Waseso, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, serta Asisten Perekonomian Pemprov DKI, Sri Haryati dan sejumlah pejabat terkait lainnya, melakukan kunjungan ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (4/10).

Erick Thohir mengaku dalam beberapa pekan ini ditugaskan Presiden RI untuk memastikan bahwa stok beras aman dan terkendali. 

3.000 Ton Beras SPHP Dikucurkan ke Pasar Induk Cipinang

Saat ini, ujar Ercik, harga pangan di dunia tercatat tertinggi selama tujuh tahun terakhir. Bukan hanya beras namun juga komoditi minyak, bensin jagung dan lain-lain. Karena itu dirinya bersama Bulog, Badan Pangan Nasional, pemerintah daerah dan semua yang terlibat melakukan pengecekan.

"Kita pastikan stok beras aman. Di Bulog ada 1,7 juta ton dan November sampai dua juta ton. Belum lagi didorong oleh produksi beras dari petani kita beli semua untuk memastikan stok aman," kata Eric Thohir.

Ditegaskan Erick, pihaknya berupaya untuk terus membanjiri beras di semua pasar agar harga tetap stabil.  

"Jika produksi dalam negeri bagus tentu Indonesia  tidak akan impor beras dari luar negeri," tukasnya.

Asisten Perekonomian DKI, Sri Haryati menambahkan, semakin hari stok kebutuhan beras di DKI bertambah baik. Bahkan, hari ini sudah sampai 31 ribu ton dari target 35 ribu ton pasokan beras dari Bulog yang masuk ke Pasar Induk Beras Cipinang.

Menurut Sri Haryati, pihaknya turut melakukan monitoring perkembangan dan pendistribusiannya, termasuk di pasar turunannya yang tersebar di 196 titik.

"Pemprov DKI punya tanggung jawab dan berkontribusi dalam pengendalian inflasi di tingkat nasional. Kontribusi DKI sekitar 27 persen untuk nasional  dan di Jakarta saat ini inflasinya 1,89 persen, dibanding nasional 2,8 persen. Jadi di Jakarta masih on the track," papar Sri.

Selama kurun waktu tujuh tahun terakhir ini, diakui Sri Haryati, memang terjadi kenaikan harga beras yang paling tinggi di dunia. Sehingga pemerintah pusat bersama Pemprov DKI perlu melihat berapa produksi nasional dan berapa kebutuhan masyarakatnya.

Dengan semakin banyaknya beras digelontorkan di Jakarta, menurut Sri Haryati, secara grafik semakin menurun harganya.

"Saya imbau masyarakat agar tetap tenang karena di gudang-gudang beras cukup banyak,"tegasnya.

Sementara, Dirut PT Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo mengatakan, ketersediaan beras dibandingkan dua pekan lalu sudah terjadi penambahan dari 24.000 ton menjadi 31 ribu ton lebih. Harga juga sudah mengindikasikan penurunan yang signifikan, sekitar 11 persen, dari Rp 12.600 dua pekan lalu menjadi  Rp 11.158 per kilogram saat ini.

"Penurunan harga terjadi karena ada suplai dari Bulog beras SPHP dan suplai dari sejumlah  daerah. Pasokan beras yang masuk ke Pasar Induk Cipinang setiap hari 2.500 sampai 3.000 ton," beber Pamrihadi.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kebakaran di Jalan Lapangan Ros III Diduga Akibat Korsleting Listrik

    access_time04-09-2024 remove_red_eye1133 personTiyo Surya Sakti
  2. Jakarta Diprediksi Tanpa Hujan Hari Ini

    access_time01-09-2024 remove_red_eye977 personAnita Karyati
  3. Transjakarta Raih Penghargaan Perusahaan Populer di Sektor Transportasi Darat

    access_time04-09-2024 remove_red_eye963 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Rekayasa Lalin Diberlakukan Selama Kunjungan Paus Fransiskus di Jakarta

    access_time02-09-2024 remove_red_eye836 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Edukasi Transportasi, Transjakarta Luncurkan Miniatur Bus

    access_time02-09-2024 remove_red_eye834 personAldi Geri Lumban Tobing