Legislator DPRD DKI Gembong Warsono Tutup Usia
Saya mohon dimaafkan dan diikhlaskan apabila Papa ada kesalahan
Innalillahi wainna ilaihi rajiun, kabar duka datang dari Legislator Komisi A yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono.
Putra dari Gembong Warsono, Owi mengatakan, Gembong wafat pada Sabtu (14/10) dini hari setelah sempat mendapatkan perawatan di RSUP Pertamina.
Komisi A DPRD Setuju Pengadaan APAR RT Rawan Kebakaran"Saya mohon dimaafkan dan diikhlaskan apabila Papa ada kesalahan. Mohon doa juga untuk almarhum Papa," ujarnya.
Owi menjelaskan, almarhum Gembong rencananya akan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
"Rencananya Papa akan dimakamkan bakda Dzuhur," terangnya.
Sementara itu, Legislator Komisi B, Gilbert Simanjuntak mengaku sangat kehilangan dengan kepergian Gembong Warsono.
"Beliau adalah pribadi yang baik dan banyak memberikan keteladanan. Saya dengan beliau sama-sama dari PDI Perjuangan, kebetulan saya di Badiklat. Pak Gembong 100 persen mendukung saya dalam melaksanakan tugas dan lainnya," ungkapnya.
Gilbert menuturkan, Gembong adalah sosok yang sederhana dan menjadi kawan diskusi yang baik meski dengan posisinya sebagai pemimpin.
"Kalau ada di posisi beliau itu biasa mendikte, tapi Pak Gembong tidak. Beliau adalah pendengar dan pencari solusi yang baik. Fraksi kami juga jadi lebih hidup dan berwarna," ucapnya.
Ia menambahkan, ada satu nasehat dari Gembong Warsono yang mengacu dalam filosofi Jawa yakni,
Ojo Nggege Mongso ."Pak Gembong sangat tahu kalau saya juga banyak mempelajari dan memahami filosofi Jawa. Sehingga, kami berdua itu sangat nyambung dalam banyak hal. Saya menyampaikan duka cita, semoga Pak Gembong mendapatkan tempat berbaik di sisi Tuhan," tandasnya.
Untuk diketahui, Gembong Warsono lahir di Wonogiri, Jawa Tengah pada 8 Juni 1963.
Gembong banyak menduduki posisi penting seperti, Ketua DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan (2010-2015), Wakil Sekretaris Bidang Internal DPD DKI Jakarta (2005-2010), Sekretaris DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan (2000-2005), dan Dewan Kota Jakarta Selatan (2003-2008).