Pulau Kelor Ditutup Sementara Selama Pembangunan Breakwater
Kunjungan wisata ke Pulau Kelor ditutup sementara menyusul adanya pembangunan tanggul pemecah ombak (breakwater) yang dikerjakan Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kepulauan Seribu.
Pulau Kelor ditutup sementara waktu untuk melindungi dari ancaman rob
Kepala Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan pesisir pantai Dinas SDA DKI Jakarta, Ciko Tricanescoro mengatakan, pembangunan breakwater di Pulau Kelor dikerjakan sepanjang 350 meter.
Permintaan pembangunan tanggul tersebut diajukan pihak Cagar Budaya atau Museum Kebaharian Jakarta.
Breakwater Pulau Lancang Mulai Dibangun Awal Juli"Pembangunan telah dimulai dari Juli lalu dan direncanakan rampung 11 Desember 2023. Saat ini telah mencapai 250 meter atau 70 persen," kata Ciko, Rabu (1/11).
Menurut Cito, dengan dibangun breakwater,
Pulau Kelor akan menjadi lebih tahan abrasi, menghindari ancaman rob dan bisa terus menjadi tujuan wisata yang menarik. Dalam pembangunan ini, pihaknya mengerahkan dua unit dump truck.
"Pembangunan ini dikerjakan secara langsung dan cepat untuk menghentikan kerusakan lebih lanjut,” tuturnya.
Kepala Unit Pelaksana (UP) Museum Kebaharian Jakarta, Mis'ari membenarkan adanya penutupan sementara kunjungan wisatawan ke Pulau Kelor. Hal ini dilakukan sebagai tindakan preventif mengatasi dampak serius abrasi.
“Pulau Kelor ditutup sementara waktu untuk melindungi dari ancaman rob dan menjaga keberadaan Benteng Martello yang sangat bersejarah,” ucapnya.
Ia menambahkan, Pulau Kelor ini dihiasi Benteng Martello peninggalan masa kolonial Belanda yang telah lama menjadi tujuan wisata. Namun, abrasi pantai mengancam keberadaan pulau ini berikut
struktur bersejarah yang berdiri di atasnya."Penutupan sementara hingga Desember ini langkah yang diperlukan untuk melindungi dan merestorasi keindahan pulau," tandasnya.