Jakarta mendapatkan Skor A (skor tertinggi) untuk pelaporan pelaksanaan Aksi Iklim Kota pada tahun 2023 melalui platform CDP-ICLEI.

Jakarta telah diakui oleh CDP sebagai kota yang memiliki kepemimpinan berani dalam aksi lingkungan

Kota-kota yang mendapatkan skor tersebut dinilai telah membangun momentum iklim, melakukan tindakan mitigasi dan adaptasi iklim empat kali lebih banyak dibandingkan kota-kota yang tidak termasuk dalam daftar penerima Skor A.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Provinsi DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, sebanyak 939 kota menerima peringkat aksi iklim dari CDP pada tahun 2023. Dia menyampaikan, Jakarta telah diakui oleh CDP sebagai salah satu dari 119 kota di seluruh dunia atau 13 persen kota yang mendapat Skor A dalam pelaporan aksi iklim.

“Jakarta telah diakui oleh CDP sebagai kota yang memiliki kepemimpinan berani dalam aksi lingkungan dan transparansi, meskipun ada tekanan dari situasi ekonomi global yang menantang,” ujar Asep, Rabu (15/11).

Asep menyampaikan, kriteria penilaian pelaporan Aksi Iklim dengan nilai A di antaranya, melakukan pengungkapan secara publik melalui CDP-ICLEI Track, memiliki inventarisasi emisi seluruh kota dan telah menerbitkan rencana aksi iklim.

Selain itu, pemerintah juga harus menyelesaikan penilaian risiko dan kerentanan serta mempunyai tujuan adaptasi untuk menunjukkan cara mengatasi bahaya iklim.

Dia menilai, banyak kota dengan Skor A juga mengambil berbagai tindakan kepemimpinan lainnya, termasuk komitmen politik dari kepala daerah untuk mengatasi perubahan iklim.

“Kota-kota dengan Skor A menunjukkan kepemimpinannya dalam menghadapi perubahan iklim melalui tindakan yang terkoordinasi dan efektif, seperti yang diminta oleh pemerintah di tingkat nasional pada COP28,” kata Asep.

Sebagai informasi, CDP adalah organisasi nirlaba yang menjalankan sistem pelaporan global agar para investor, perusahaan, kota, negara dan pemerintah daerah dapat mengelola dampak lingkungan mereka.

CDP berkomitmen untuk mendukung proses transisi Indonesia menuju masa depan yang berkelanjutan dengan menjalankan penanganan perubahan iklim berdasarkan data wawasan yang didapat dari pelaporan.

Reporter: Aldi Geri