Perekonomian DKI Triwulan III 2023 Tumbuh dan Berdaya Tahan
Kondisi perekonomian Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada triwulan III 2023 tumbuh dan berdaya tahan yang sejalan dengan nasional.
Perekonomian Jakarta mengalami pertumbuhan 4,93 persen
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar mengatakan, meningkatnya konsumsi rumah tangga berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan III 2023.
"Perekonomian Jakarta mengalami pertumbuhan 4,93 persen (yoy) yang ditopang dari meningkatnya kinerja konsumsi rumah tangga sejalan dengan mobilitas masyarakat yang meningkat dan banyaknya penyelenggaraan MICE serta event berskala besar," ujar Arlyana, Rabu (15/11).
Pemprov DKI dan BI Gelar High Level Meeting TPIDIa mengungkapkan, kinerja investasi juga tumbuh positif sejalan dengan akselerasi penyelesaian proyek strategis baik pemerintah maupun swasta. Serta dari sisi Lapangan Usaha, masih solidnya pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan III 2023 terutama ditopang oleh LU Infokom, Jasa Keuangan dan Konstruksi.
“Pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan III 2023 tumbuh 4,94 persen (yoy), meskipun sedikit melambat dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 5,17 persen (yoy), yang ditopang oleh permintaan domestik yang solid," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi nasional dan Jakarta yang tetap kuat ini disertai inflasi yang terkendali dalam sasaran 3±1 persen.
Inflasi Jakarta pada Oktober 2023 tercatat sebesar 2,08 persen dan masih lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional sebesar 2,56 persen atau sedikit meningkat dari bulan lalu 1,89 persen (yoy).
"Tekanan inflasi terutama bersumber dari kelompok Volatile Food (VF) yang sejalan dengan kenaikan harga beras dan daging ayam ras. Serta kelompok Administered Prices (AP) yang didorong oleh kenaikan harga rokok kretek filter dan putih bersamaan dengan kenaikan cukai rokok," jelasnya.
Ia menjelaskan, angka inflasi yang masih tetap terjaga merupakan hasil nyata dari konsistensi kebijakan moneter serta sinergi erat pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan pemerintah dalam TPIP dan TPID, dan dukungan penguatan GNPIP di berbagai daerah.
Ke depan perekonomian DKI Jakarta diprakirakan masih akan melanjutkan pertumbuhan yang tinggi pada 2023," jelasnya.
Ia menambahkan, sinergi terus dilakukan dalam rangka memperkuat pertumbuhan ekonomi dan menekan inflasi dengan menjaga daya beli serta keberlangsungan konsumsi rumah tangga, terutama jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Nataru serta Pemilu.
Serta mendorong akselerasi realisasi belanja Pemerintah, termasuk peningkatan elektronifikasi Pemda, pelaksanaan proyek strategis sesuai rencana, perbaikan iklim investasi, dan promosi investasi, digitalisasi UMKM untuk ekonomi lebih inklusif," tandasnya.
Reporter: Folmer