Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta kembali menggelar akademi urban farming seri budi daya melon hidroponik, di kantor Dinas KPKP DKI Jakarta, Jalan Gunung Sahari, Kelurahan Gunung Sahari Utara, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Pangsa pasar penjualan buah melon di kalangan masyarakat sangat tinggi

Kegiatan bimbingan teknis untuk angkatan kelima di tahun 2023 digelar diikuti sebanyak 47 peserta.

Kepala Bidang Pertanian Dinas KPKP Jakarta, Mujiati mengatakan, digelarnya bimtek budi daya melon angkatan kelima di tahun 2023 karena melihat tingginya animo warga terhadap budi daya melon.

"Pangsa pasar penjualan buah melon di kalangan masyarakat sangat tinggi dan mudah dibudidayakan sehingga warga antusias membudidayakan tanaman buah buahan ini. Sebagian besar Peserta setelah mengikuti bimtek berhasil memanen buah melon," ujar Mujiati, Kamis (16/11).

Ia mengungkapkan, karakteristik buah melon juga menjadi salah satu alasan warga Jakarta menarik untuk membudidayakan tanaman buah buahan ini.

"Budi daya buah melon hingga panen membutuhkan waktu sekitar 70 hari dan hasilnya bisa disimpan sehingga tidak serta merta dijual di pasar," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, teknis bimtek budi daya melon yakni pemberian materi secara umum dan praktik, serta pengendalian hama dan penyakit guna melakukan upaya pencegahan.

"Kami juga akan melakukan pendampingan kepada 47 peserta budidaya melon hidroponik didampingi narasumber atau instruktur melalui grup WhatsApp. Mereka dapat berkonsultasi saat mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh melalui bimtek yang digelar hari ini," ungkapnya.

Sementara peserta bimtek angkatan kelima 2023, perwakilan dari UPRS VI Cakung, Muhamad Hilir mengaku senang bisa mendapatkan ilmu pengetahuan tambahan seputar budi daya melon hidroponik.

"Selain mendapat ilmu, kami juga menerima benih dan pupuk kompos. Semoga dengan pelatihan ini, kami bisa mengimplementasukan budi daya buah melon di lahan Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur," tandasnya.

Reporter: Folmer