Pendapatan Parkir Meter Kelapa Gading Rp 45 Juta/Hari
Sejak diberlakukan sistem parkir elektronik di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pendapatan parkir di kawasan itu meningkat signifikan.
Saat ini, pendapatan dari parkir meter mencapai Rp 45 juta per hari. Ke depan, kita targetkan pendapatan bisa mencapai Rp 100 juta per hari
Kepala UP Parkir Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Sunardi Sinaga mengatakan, sejak diberlakukan sistem parkir meter di Jl Boulevard Raya, Kelapa Gading, peningkatan parkir meningkat hampir seribu persen, dari sebelumnya hanya sekitar Rp 4,7 juta per hari menjadi sekitar Rp 45 juta per hari.
"
Saat ini, pendapatan dari parkir meter mencapai Rp 45 juta per hari. Ke depan, kita targetkan pendapatan bisa mencapai Rp 100 juta per hari ," ujar Sunardi Sinaga, Jumat (31/7).Bayar 5 Ribu Rupiah, Pengunjung Monas Bisa Masuk Lewat Pintu TimurDi sepanjang Jalan Boulevard Raya Kelapa Gading, sejak Maret lalu terpasang sebanyak 90 unit Terminal Parkir Elektronik. Pada prakteknya, hingga akhir Juli ini, belum seluruh pengguna mematuhi aturan parkir on street di lokasi yang sudah terpasang alat parkir meter tersebut.
"Tapi memang masih banyak di antara warga parkir lewat waktu dan tidak membayar. Atau bisa saja dari petugas kita ada yang masih nakal," katanya.
Sunardi mengaku akan melakukan electronic law enforcement (ELE) terhadap pengguna parkir yang nakal tidak membayar sesuai waktu ataupun yang sama sekali tidak membayar. Mulai awal mendatang, pihaknya akan mempersiapkan tim yang bertugas mengawasi kendaraan parkir.
Petugas akan menscan nomor polisi kendaraan yang parkir. Alat tersebut akan mendeteksi setiap mobil yang parkir apakah lebih dari waktu ataupun tidak membayar. "Kita tengah persiapkan payung hukumnya, bila melanggar harus membayar 20 x lipat. Sementara belum ada akan kita minta pengguna membayar sesuai tarif," tegasnya.