Penataan PKL di KBT Rampung 3 Bulan
Penataan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Kanal Banjir Timur (KBT) terus dikebut. Ditargetkan, penataan rampung dalam waktu tiga bulan ke depan. Sebanyak lima zona akan disiapkan untuk 750 PKL dengan kios bongkar pasang.
Setiap PKL akan kita buatkan tempat berjualan dengan model seperti halte. Namun tempat tersebut bisa dilakukan bongkar pasang
Kasudin Koperasi, Usaha Mikro, Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Timur, Arfian mengatakan, lima zona yang disiapkan yakni di kawasan Cipinang Besar Selatan (CBS), 100 kios. Di Cipinang Indah hingga ke Jl Pahlawan Revolusi 150 kios, dari Pahlawan Revolusi sampai Masjid Al Barkah Pondok Bambu 200 kios. Selanjutnya, dari Masjid AL Barkah hingga Jl Kelurahan Duren Sawit sebanyak 200 kios dan dari Jl Kelurahan Duren Sawit hingga Jl Pendidikan sebanyak 200 kios.
“Setiap PKL akan kita buatkan tempat berjualan dengan model seperti halte. Namun tempat tersebut bisa dilakukan bongkar pasang. Mereka hanya boleh berjualan di malam hari. Seluruh tempat jualan ini dibangun oleh pihak swasta melalui program CSR (corporate social responcibility). Masing-masing kios ukurannya sama, 2x2 meter persegi,” ujar Arfian, Senin (3/8).
KBT akan Dijadikan Tempat RekreasiSementara, Wakil Walikota Administrasi Jakarta Timur, Husein Murad mengatakan, penataan kawasan di KBT tidak hanya masalah PKL tapi termasuk taman parkir dan penerangan jalan umum (PJU). Dengan demikian, fungsi KBT ini tidak hanya untuk pengendalian banjir namun juga sebagai sarana ruang publik.
“Konsep penataan PKL ini akan dibuat sedemikian rupa. Karena ada pembagian zona sehingga pedagang tidak menumpuk seperti sekarang. Mereka akan kita tata agar lebih rapi dan bisa menjadi kawasan wisata malam,” kata Murad.
Bahkan PKL, tambah Murad, PKL di lima zona akan dibagi sesuai dengan jenis dagangannya. Kemudian, setiap zona PKL akan dilengkapi sanitasi, MCK dan air bersih. Sehingga kebersihan tetap terjaga. Bahkan untuk transaksinya menggunakan autodebet Bank DKI.