Bangun Rusunami, BTN Kucurkan Pinjaman Rp 10 Triliun
Pemprov DKI Jakarta memperoleh pinjaman sebesar Rp 10 triliun dari Bank Tabungan Negara (BTN). Pinjaman tersebut rencananya akan digunakan untuk membangun rumah susun sederhana milik (rusunami). Salah satunya dikhususkan untuk pegawai negeri sipil (PNS).
BTN itu bisa sediakan Rp 10 triliun untuk pinjamkan bangun rusunami
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, telah menunjuk PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk membangun rusunami. Beberapa lokasi telah ditetapkan untuk pembangunannya, seperti di Ciangir, Legok, Tangerang, yang dikhususkan untuk PNS DKI.
"BTN itu bisa sediakan Rp 10 triliun untuk pinjamkan bangun rusunami," kata Ahok, Rabu (5/8).
DKI akan Bangun Rusunawa di Atas RusunamiAhok menuturkan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Direksi BTN terkait dengan pinjaman ini. Bahkan PT Jakpro yang ditunjuk untuk membangun juga telah menyetujui dengan pinjaman ini.
"Saya langsung temukan dengan PT Jakpro," ucap Ahok.
Ahok menambahkan, DKI memiliki lahan seluas 100 hektar di Ciangir. Lokasi tersebut tidak hanya digunakan untuk rusunami PNS saja, tetapi juga untuk panti jompo berkonsep villa bagi para warga lanjut usia (lansia). Untuk bisa memiliki rusunami, PNS bisa menyicil melalui pinjaman dari BTN.
"Supaya orang tidak merasa dikucilkan di tempat yang sepi. Jadi kalau 100 hektare, dibuat kota baru, ada villa pegawai, panti sosial, taman dan danau," jelas Ahok.
Selain di Ciangir, lahan yang akan dibangun rusunami yakni di Kemayoran untuk kampung atlet. Kemudian di Cakung dan Cilincing. Semuanya akan diperuntukan bagi warga kelas menengah. Lahan milik PT Jakpro lainnya juga akan digunakan untuk rusunami.
Selain mendapatkan pinjaman Rp 10 triliun dari BTN, PT Jakpro juga tetap akan mendapatkan penyertaan modal pemerintah (PMP). Karena dalam Peraturan Daerah (Perda), PT Jakpro akan mendapatkan modal hingga Rp 10 triliun. Sementara Pemprov DKI baru menyetorkan sebanyak Rp 2 triliun saja.