You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Ahok Juga Akan Batasi Penggunaan Non Tunai KJP
.
photo Reza Hapiz - Beritajakarta.id

Warga Kampung Pulo Tak Dapat Uang Kerohiman

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memastikan tidak akan memberikan uang ganti rugi atau kerohiman kepada warga Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. Sebagai gantinya mereka hanya akan mendapatkan rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

Betul diketahui oleh lurah. Jadi tulisannya akta jual beli bangunan di atas lahan pemerintah

Di Kampung Pulo setidaknya ada 527 bidang tanah yang terkena normalisasi Kali Ciliwung. Sebanyak 134 kepala keluarga (KK) warga Kampung Pulo diketahui telah mengambil kunci di Rusunawa Jatinegara Barat. Dari jumlah ini, baru 69 KK yang menempati rusunawa berlantai 16 dan memiliki dua tower ini.

Ahok mengatakan, jika mereka bisa membuktikan kepemilikan lahan, maka mereka akan mendapatkan ganti rugi. Ganti rugi yang ditawarkan juga bukan dengan uang, melainkan memberikan 1,5 kali lahan yang dimiliki ditukar dengan unit rusun. Namun hingga saat ini belum ada warga yang mampu menunjukan kepemilikan lahan berupa sertifikat.

527 Bidang Tanah di Kampung Pulo Tak Bersertifikat

"Saya sudah tegaskan, sekarang yang 527 kavling kalau bukan tanahnya mereka hanya tinggal di rusun. Tidak ada ganti uang kerohiman apapun," tegas Ahok di Balaikota, Rabu (5/8).

Menurut Ahok, beberapa warga sempat menunjukan akta jual beli yang dimiliki. Namun dalam akta jual beli itu tertulis untuk pembelian bangunan di atas lahan pemerintah. Warga yang memiliki akta jual beli itu pun ngotot untuk bisa mendapatkan ganti rugi seperti yang dijanjikan sebelumnya.

"Tapi dia ngotot punya sertifikat. Mana sertifikatnya? Ini ada akta jual beli. Saya tunjukkan akta jual beli judulnya apa? Betul diketahui oleh lurah. Jadi tulisannya akta jual beli bangunan di atas lahan pemerintah," ucap Ahok.

Kendati demikian Ahok mengakui, warga Kampung Pulo sudah sepakat ingin bebas dari banjir. Namun masih ada segelintir warga yang memanfaatkan keadaan banjir, sehingga masih menolak untuk direlokasi.

"Warga Kampung Pulo sudah sepakat mereka mau bebas dari banjir. Tapi tentu adalah segelintir oknum yang mau memanfaatkan banjir," tutur Ahok.

Sebagian warga juga meminta agar direlokasi tidak jauh dari lokasi semula. Karena selama berpuluh-puluh tahun kehidupan mereka berada di Kampung Pulo. Sehingga bisa dekat dengan lokasi kerja dan sekolah anak-anak mereka.

Ahok pun berjanji akan membangunkan rusunawa di bekas lahan Suku Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Timur. "Mereka juga sepakat mau pindah dekat daerah sana. Kan kita sudah sepakat janji jika mau tinggal di daerah sana kita bangunkan rusun dekat situ. Itu kantor sudin bekas PU yang kita bongkar. Tapi ada sebagian mau, sebagian nggak mau. Yang nggak mau ya gusur," pungkasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Puskesmas Mampang Prapatan Wakili Jaksel di Lomba Konvensi Mutu Tingkat Provinsi

    access_time05-11-2024 remove_red_eye2263 personTiyo Surya Sakti
  2. Rintik Hujan Diprediksi Basahi Jaksel dan Jaktim di Malam Hari

    access_time30-10-2024 remove_red_eye1265 personTiyo Surya Sakti
  3. Pemprov DKI Adakan Rakor Pilkada Ramah Anak

    access_time29-10-2024 remove_red_eye1222 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. DPRD-Kanwil Kemenag DKI Bahas Sekolah Madrasah Gratis

    access_time29-10-2024 remove_red_eye1076 personDessy Suciati
  5. Pimpinan Dewan-Pj Gubernur DKI Teken MoU KUA-PPAS APBD 2025

    access_time01-11-2024 remove_red_eye998 personDessy Suciati