40 Bikkhu Awali Ritual Perjalanan Thudong di TMII
Sebanyak 40 Bikkhu (Biksu) asal Thailand, Malaysia, Singapura dan Indonesia, melakukan prosesi ibadah awal perjalanan ritual Thudong di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Selasa (14/5) sore hingga malam kemarin.
A kan berjalan kaki dari Semarang menuju Candi Borobudur.
Serangkaian prosesi ibadah dilakukan 40 Bikkhu ini sebelum melakoni perjalanan Thudong ke Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Di antaranya, pengambilan lentera air di Anjungan Yogyakarta serta melakukan doa bersama enam tokoh agama berbeda dan pelepasan merpati putih di tepi Danau Archipelago.
Selanjutnya, 40 Bikkhu ini dilepas untuk melakukan perjalanan Thudong ke Candi Borobudur oleh Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno.
Heru Optimistis Umat Buddha di Jakarta Mampu Berikan Kontribusi PositifDengan menggunakan bus pariwisata, para Bikhhu tersebut akan berangkat ke Semarang, lalu melanjutkan perjalanan menuju Candi Borobudur dengan berjalan kaki.
Sandiaga Uno mengatakan, kegiatan Tri Suci Waisak 2024 yang dihadiri 40 Bikkhu ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi sekitar 300 ribu wisatawan yang menghadiri acara puncak Waisak 2024 di Candi Borobudur nanti.
"Semangat mengaktualisasikan ajaran Shang Buddha bisa dijadikan momentum untuk terus membangun Indonesia yang lebih harmonis, damai dan bahagia," katanya.
Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono mengatakan, penyambutan dan pelepasan 40 Bikkhu ini sebagai bentuk penghormatan kepada mereka yang akan melakukan perjalanan ke Candi Borobudur dalam rangka ibadah menyambut Waisak 2024.
"Kami berharap para Bikkhu bisa menjalankan ibadahnya dengan penuh khidmat," kata Maya.
Menurutnya, pelepasan para Bhikkhu di TMII ini merupakan simbol kebhinekaan Indonesia dan ikon wisata kultural serta sarana edukasi keragaman budaya. Diharapkan, ini bisa menyuarakan indahnya hidup selaras di tengah keberagaman masyarakat di Indonesia.
Sementara, salah seorang Bikkhu, Bhante Subin menjelaskan, agenda perjalanan ibadah Thudong menjelang puncak Waisak tahun ini berbeda dari 2023 lalu.
Untuk tahun ini, 40 Bikhhu akan mengawali perjalanan dengan naik bus pariwisata menuju ke Semarang, kemudian dilanjutkan berjalan kaki ke Candi Borobudur. Sedangkan tahun lalu, mereka berjalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur.
"Jelang Waisak tahun ini, kami akan berjalan kaki dari Semarang menuju Candi Borobudur. Kemungkinan perjalanan ini ditempuh sekitar tiga hingga empat
hari ," ungkapnya.