Kholidin, Pemanah yang Mengandalkan Kekuatan Gigi
Penampilan Kholidin di arena panah memang berbeda dengan atlet lainnya. Jika yang lain lebih menggunakan kekuatan kaki atau tangannya, pemanah asal DKI Jakarta ini lebih mengandalkan gigi untuk menarik anak panah dari busurnya.
"Saya ingin buktikan bahwa saya juga mampu berkarya dan berprestasi,"
Pria berusia 47 tahun ini menggunakan gigi untuk menarik dan mengarahkan anak panah, setelah kehilangan tangan kirinya sejak 2017 lalu.
Tangan kiri kakek satu cucu ini, harus diamputasi setelah mengalami patah tulang akibat terjatuh dari pohon kelapa di kampung halamannya, Pekalongan, Jawa Tengah.
Kholidin Tambah Medali Emas di Cabor Para PanahanMeski harus hidup dengan satu tangan, tak menghalangi bapak dua anak ini untuk berkarya dan berprestasi. Hal ini dibuktikannya, dengan mendulang banyak medali di ajang kejuaraan para panahan tingkat nasional maupun internasional.
Suami dari Neni Handayani ini, mengenal olahraga panahan dari adiknya, Anton Sobirin, pada 2016 lalu. Mereka selalu berlatih panah di kawasan Pulomas, Jakarta Timur.
Untuk melatih gigi agar tetap kuat menarik anak panah, ia selalu menghindari konsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas maupun dingin, seta rutin membersihkan menggunakan siwak.
"Saya ingin buktikan bahwa saya juga mampu berkarya dan berprestasi," tegasnya.
Sejak bergabung sebagai atlet para panahan di National Paralympic Committee (NPC) DKI, 2018 lalu. Kholidin sudah banyak meraih medali.
Di Pekan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo kali ini, dia merebut medali emas di nomor recurve open (70 meter) individual elimination round putra.
Sebelumnya, saat Peparnas XVI di Papua, 2021, ia juga berhasil meraih medali emas. Kemudian medali emas Piala Presiden tahun 2022,
Kemudian di ajang internasional Asean Para Games, Kholidin meriah medali emas, perak dan perunggu.
Selanjutnya, World Abilitysport Games tahun 2023, Para Archery World Ranking tournament 2024, double men recurve APG 2022, IWAS, Asian Champ 2023,yang seluruhnya meraih medali emas.
Selain itu dia juga menempati peringkat enam kualifikasi Paralympic WPAG Plzen 2023 dan world ranking event 2024.
"Selagi masih dibutuhkan di NPC DKI, saya akan tetap menjadi atlet para panahan. Namun, jika tidak dibutuhkan lagi, saya akan pensiun sebagai atlet," ucap lelaki yang sehari-hari berjualan bubur ayam di Jalan Timor 25, Wisma GH Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat.