Penggiat Kopi Tiga Kota Dunia Meriahkan Jakarta International Coffe Conference 2024
Penggiat kopi dari tiga kota di dunia, Istambul (Turki), Rotterdam (Belanda) dan Hanoi (Vietnam), ikut meramaikan Jakarta International Coffe Conference (JICC) 2024 di Gedung AA Maramis, Jalan Lapangan Banteng Timur, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (22/10) hingga Kamis (24/10) lusa.
" Kami optimistis event ini akan berdampak ekonomi yang kuat,"
Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta, Iffan menjelaskan, ini merupakan kali kedua event JICC dilaksanakan. Pda tahun lalu, perhelatan ini dilaksanakan di Sarinah Thamrin.
"Kegiatan ini akan mempertemukan berbagai kepentingan penggiat kopi.
Kami optimistis event ini akan berdampak ekonomi yang kuat," katanya, Selasa (22/10).Delegasi CMC 2024 Pelajari Best Practices KebencanaanDijelaskan Iffan, selama tiga hari pelaksanaan event akan diisi berbagai kegiatan mulai dari konferensi yang membahas hulu hingga hilir, sesi business matching, coffee exhibition dan Indonesian coffee stories.
Lalu, Indonesia CupTasters Championship 2024/2025 yang diikuti 31 peserta terbaik dari seluruh negeri. Pemenang dalam kompetisi ini akan di World Cup Tasters Championship di Jenewa, Swiss, pada Juni 2025.
Di ajang JICC ini juga ditampilkan zona kreatif dan musik hidup melalui program Soundspresso dengan menampilkan sejumlah artis papan atas nasional. Selain itu, ada pula zona khusus anak yang dilengkapi sejumlah wahana permainan dan aktivitas menghibur lainnya.
Menurut Iffan, saat ini kopi telah menjelma menjadi komiditas industri kreatif yang potensial. Dicontohkannya, pusat penjualan kopi di Pasar Santa Blok M setiap hari bisa menghabiskan tujuh ton kopi.
"Kami berharap kegiatan ini menjadi platform yang semakin memperkuat Indonesia dengan komunitas kopi," tegasnya.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Nova Harivan Paloh mengapresiasi ajang JICC ini. Apalagi, kegiatan dilaksanakan di gedung yang ikonik dengan pengemasan konsep acara yang menarik.
Ia menilai, perkembangan kopi di Indonesia saat ini telah go internasional dan membudaya serta memiliki potensi ekonomi tinggi. Karena itu, Ia kegiatan seperti ini terus digalakkan.
"Tidak hanya kopi saja, apa saja yang unik kita kembangkan untuk promosikan ke dunia internasional. Kami dari Komisi B DPRD sangat mendukung," tandasnya.