Sebanyak 57 kepala keluarga  (KK) penghuni kolong tol dalam kota di kawasan Jembatan Tiga, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (3/12), mulai pindah ke unit rumah susun yang disiapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Alhamdulillah, saya sudah lihat unitnya. Ada dua kamar. Pas untuk keluarga," 

Pemindahan ini disambut gembira warga kolong tol yang selama ini memang menginginkan tinggal di hunian layak.  

Salah satunya adalah Kamsiah (50), warga RW 11 Kelurahan Pejagalan. Dia mengaku senang bisa pindah ke unit Rusunawa Jalan Tongkol, Ancol, Pademangan. 

Ia bersama suami dan dua anaknya akan menempati unit di lantai 3 blok C rusun tersebut.

"Alhamdulillah, saya sudah lihat unitnya. Ada dua kamar. Pas untuk keluarga," tuturnya.

Menurut Kamsiah, pihak kelurahan telah menjelaskan mereka diberi kemudahan untuk tidak membayar sewa selama enam bulan. Setelahnya mereka baru membayar retribusi sesuai dengan aturan berlaku.

Selain diberi unit hunian, Kamsiah mengaku juga akan diberi tempat untuk berjualan. Sebelumnya, saat tinggal di kolong tol, Kamsiah juga telah membuka usaha warung kelontong.

"Suami saya kerja serabutan, jadi penghasilannya tidak menentu. Dengan diberi kesempatan buka warung, saya optimistis nantinya bisa bayar sewa," ujarnya.

Perasaan senang juga dirasakan Mulyasari (17), putri sulung Kamsiah.  Dia mengaku senang dengan kondisi rusun yang sudah dilengkapi fasilitas olahraga dan lift.

"Jadi lebih enak sekarang. Mudah-mudahan, hidup kami lebih baik di sini," ucapnya.

Lurah Pejagalan, Tomy Haryono menjelaskan, untuk membantu pindahan pihaknya mengerahkan 80 petugas gabungan dari PPSU, Satgas LH, Satpol PP dan Perhubungan. Selain itu juga disiapkan delapan truk dan mobil pick up.

"Jumlah warga yang sepakat terus bertambah. Mereka hari ini mulai pindah ke Rusunawa Jalan Tongkol dan satu lagi Rusunawa Nagrak Cilincing," tandasnya.