Museum Wayang Hadirkan Wajah Baru dan Ruang Imersif
Dinas Kebudayaan DKI Jakarta telah merampungkan proses renovasi Museum Wayang dengan melakukan perubahan tata pamer dan pembuatan ruang imersif.
"Menjawab tantangan Kota Global dengan mendekatkan museum dan teknologi,"
Rencananya, wajah baru museum yang berlokasi di Jalan Pintu Besar Utara, Pinangsia, Tambora, Jakarta Barat, ini akan diresmikan, Jumat (24/1) besok.
Museum Kebaharian Kenalkan Perahu Tradisional dan Budaya Pesisir Indonesia TimurPlt Kepala Dinas Kebudayan Provinsi DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary mengatakan, tata kelola museum melestarikan seni dan budaya melalui teknologi informasi harus dilakukan untuk memberikan wawasan baru serta pengalaman menarik, terutama untuk pengunjung muda.
“Semoga upaya pengembangan dan pengelolaan museum yang inovatif dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk melestarikan sejarah, seni dan budaya di Jakarta," katanya, melalui rilis yang diterima Redaksi Beritajakarta, Kamis (23/1).
Selain menawarkan nilai-nilai yang menarik, lanjut Tamary, penataan juga memiliki ekosistem yang mendukung perkembangan seni dan budaya.
Menurut Tamary, bangunan Cagar Budaya dengan tata pamer modern serta beragam pengalaman imersif yang diusung Museum Wayang, menggabungkan koleksi museum, elemen interaktif dan teknologi.
Dijelaskannya, tata pamer modern dengan penataan koleksi wayang, topeng dan boneka dilakukan pada bangunan lama Museum Wayang.
Penataan ini, ungkap Tamary, menampilkan vitrin yang minimalis serta fokus utama pada koleksi yang berpadu dengan keindahan bangunan cagar budaya.
Selain itu terdapat digital wayfinder, peta persebaran wayang, silsilah wayang, lini masa perkembangan wayang, permainan gamelan dan papan informasi digital yang menambah pengalaman kunjungan di Museum Wayang.
"Ruang interaktif immersive adalah bentuk teknologi yang mempertemukan dunia fisik dan realitas digital atau simulasi," tuturnya
Teknologi imersif ini mencakup Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Mixed Reality (MR) dengan dilengkapi Area Super Hologram, Ruang Imersif 360, Permainan serta Ramp Interaktif yang dapat dinikmati semua kalangan masyarakat.
"Diharapkan ini mampu menjawab tantangan Kota Global dengan mendekatkan museum dan teknologi," tukasnya
Sebab, salah satu indikator Kota Global adalah culture value yang menarik untuk dikunjungi. Dari segi budaya, kota global
menawarkan nilai-nilai yang menarik bagi warga serta turis yang berkunjung."Jakarta memenuhi indikator ini karena memiliki banyak pilihan destinasi wisata budaya. Salah satunya adalah museum," tandasnya.