Pencegahan DBD di Jakbar Terus Dioptimalkan
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat terus melakukan optimalisasi upaya pencegahan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti.
"Peran masyarakat dan meningkatkan promosi kesehatan"
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Arum Ambarsari mengatakan, upaya preventif dilakukan mengadakan Gebyar Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
"Kami saat sedang menggencarkan sosialisasi nyamuk ber-Wolbachia untuk mencegah DBD. Implementasinya akan kita lakukan akhir bulan ini atau awal Mei 2025 di salah satu kelurahan di Jakarta Barat dengan target lebih dari 1.500 orang tua asuh nyamuk ber-Wolbachia," ujarnya, Selasa (15/4)
Penyelidikan Epidemiologi DBD Dilakukan di RW 01 Cilandak TimurArum menjelaskan, warga di Jakarta Barat juga terus diajak untuk meningkatkan perannya dalam melakukan promosi kesehatan terkait DBD seperti, menerapkan 3M Plus, Jumantik Mandiri, dan lain sebagainya.
"Pemantauan kesehatan agar warga tidak terkena DBD itu juga perlu dilakukan melalui peran masyarakat dan meningkatkan promosi kesehatan
terkait DBD yang merata," terangnya.Menurutnya, dalam periode Januari hingga 14 April 2025 terdapat 704 kasus DBD di Jakarta Barat. Rinciannya, pada bulan Januari terdapat 186 kasus DBD, Februari sebanyak 211 kasus, dan Maret mencapai 254 kasus. Kemudian, untuk 1-14 April 2025 ada 53 kasus DBD.
"Ada peningkatan kasus DBD pada periode Januari hingga Maret. Kondisi ini dapat dipicu karena faktor kelembaban dan suhu udara yang menyebabkan nyamuk Aedes Aegypti mudah berkembang biak. Untuk itu, warga perlu terus waspada serta konsisten menjaga kebersihan rumah dan lingkungan," tandasnya.