Rano: Pengentasan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting Perlu Pendekatan Spesifik
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno menegaskan, perlu pendekatan spesifik untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem dan stunting.
"Sebetulnya stunting di Jakarta ini tinggi di wilayah tertentu,"
Penegasan ini diutarakan Rano menanggapi salah satu rekomendasi DPRD DKI terhadap Laporan Kerja Pertanggung Jawaban (LKPJ) Gubernur 2024 yang disampaikan dalam rapat paripurna, Kamis (17/4).
"Jakarta itu problemnya tiga. Kemacetan, banjir dan kemiskinan kota," kata Rano.
Dukung BNN, Pramono Siapkan Puskesmas Jadi Tempat RehabilitasiDari hasil pendataan yang dilakukan, Rano menjelaskan, potret kemiskinan dan stunting cakupannya tidak meluas dan lebih banyak terkonsentrasi di wilayah-wilayah tertentu.
Menurut Rano, masyarakat di lokasi-lokasi yang menjadi konsentrasi tingkat kemiskinan dan stunting itu memiliki karakteristik yang khusus. Karena itu, dibutuhkan pendekatan spesifik untuk bisa menyelesaikan problem tersebut.
Untuk penanganan stunting misalnya, Rano menilai pendekatan yang dilakukan tidak hanya terhadap bayi. Namun, harus dimulai dari saat menikah dan melakukan perencanaan kehamilan.
"Kita bisa potret, sebetulnya stunting di Jakarta ini tinggi di wilayah tertentu. Ini harus bisa ditekan. Cuma dalam tanda kutip karakteristik masyarakat di sini itu
pendekatannya harus spesifik," tegasnya.Diakuinya, fenomena lapangan saat ini hubungan masyarakat dengan Puskesmas masih banyak yang belum terjalin baik. Dengan begitu, informasi mengenai upaya penanganan kemungkinan tidak terdistribusi maksimal.
"Stunting itu harus dipersiapkan bahkan sejak menikah. Jadi intinya itu akan menjadi fokus kita," tandasnya.