Warga Bidara Cina Keluhkan Kolam Olakan
Warga Jalan Asem, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, mengeluhkan keberadaan kolam olakan Rumah Pompa Bidara Cina di jalan inspeksi Ciliwung.
Kontraktor bilang mengikuti gambar atau rancangan awal bangunan, padahal kami di sini lebih memahami kondisi yang ada
Pasalnya, kolam olakan yang berfungsi menampung air dari pemukiman warga dan membuang genangan air dari Jalan Otista Raya ke Kali Ciliwung letaknya tak sejajar dengan jalan inspeksi Ciliwung, sekitar satu meter di bawah jalan.
Akibatnya, ketika tinggi muka air (TMA) di Depok 280 sentimeter dan Manggarai 690 sentimeter, air kali masuk ke pemukiman warga melalui kolam olakan.
Mesin Pompa di Bangka Berfungsi NormalPenanggungjawab Rumah Pompa Bidara Cina, Abdul Rahman mengatakan, keberadaan kolam ulakan tersebut menyusul dibangunnya pompa pada awal November tahun 2014 lalu.
"Olakan itu ada berbarengan dengan pembangunan pompa pada awal November tahun 2014. Padahal sebelumnya, meski ketinggian di Depok 350 sentimeter dan Manggarai 790 sentimeter sekalipun air tidak menggenangi rumah warga. Tapi setelah dilakukan pembangunan pompa, olakannya tidak sejajar dengan jalan. Praktis, ketika air kali tinggi masuk ke rumah warga melalui olakan," terang Abdul, Jumat (21/8).
Abdul menyebutkan, petugas operator rumah pompa sudah meminta pada Dinas Tata Air DKI agar dinding kolam olakan disejajarkan dengan jalan inspeksi sebelum proyek pembangunan dua unit pompa selesai, sekitar awal Januari lalu. Lantaran tak dipenuhi, pada musim hujan Februari kemarin, rumah warga terendam banjir setinggi 50 sentimeter.
"Sudah minta ke kontraktor untuk ditinggikan pondasi olakan. Kontraktor bilang mengikuti gambar atau rancangan awal bangunan, padahal kami di sini lebih memahami kondisi yang ada. Kita sudah mengajukan ke Sudin Tata Air bulan Juni kemarin, dia juga sedang dalam tahap pembicaraan oleh dinas. Mereka bilang nanti diusahakan," jelas Abdul.
Lebih lanjut, menurut Abdul, banyak warga yang protes dikarenakan posisi olakan tersebut. Bahkan, operator rumah pompa dan warga ketar-ketir apabila terjadi peninggian air kali. Ditambah, dua unit pompa berdaya hisap 1.000 liter per detik yang belum juga dipasang.
"Banyak warga banyak bertanya kapan dilakukan peninggian kolam olakan. Sudah bisa kita prediksi kalau Depok 280 sentimeter air melimpas ke warga. Belum tahu juga kapan dipasang pompa. Pengennya peninggian olakan dulu deh. Mumpung belum musim penghujan," tegas Abdul.