Sudin KPKP Jaktim Mulai Periksa Hewan Kurban
Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur mulai melakukan pemeriksaan hewan kurban menjelang Iduladha tahun ini.
"Pemeriksaan kesehatan hewan kurban ini dalam rangka pengawasan,"
Kali ini pemeriksaan hewan kurban difokuskan di wilayah Kramat Jati dan Pasar Rebo dengan kekuatan tujuh personel dari suku dinas dan satpel kecamatan.
Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Timur, Taufik Yulianto mengatakan, pemeriksaan
dilakukan untuk memastikan kesehatan hewan yang akan dikurbankan aman dari beragam penyakit. Khususnya penyakit zoonis yang bisa ditularkan pada manusia.20 Kilogram Cabai Dipanen di Lahan Urban Farming RW 06 Pulo Gebang"Kegiatan pemeriksaan kesehatan hewan kurban ini dalam rangka pengawasan dan pengendalian penyakit antraks," katanya, Rabu (14/5).
Menurut Taufik, saat ini wilayah DKI Jakarta memang sudah bebas dari antraks. Walau demikian, pihaknya masih harus waspada terhadap ancaman penyakit tersebut.
Sementara itu, Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Hewan Suku Dinas KPKP Jakarta Timur, Theresia Ellita menjelaskan, kegiatan pengawasan kesehatan hewan kurban ini meliputi pengambilan sampel darah dan tanah di area kandang
"Sampel darah diperiksa di laboratorium. Biasanya hasilnya keluar setelah tiga hari pemeriksaan," terangnya.
Ia mengimbau warga agar membeli hewan kurban di tempat penampungan hewan yang memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
Kegiatan hari ini juga merupakan agenda rutin Dinas KPKP DKI Jakarta melalui Pusyakeswannak dengan melakukan monitoring penyakit antraks di wilayah Pasar Rebo dan Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Ini dalam rangka menjamin keamanan dan kesehatan hewan kurban," ujarnya.
Dedi Hidayat (57) penjual hewan kurban di Jalan Kalisari II, RT 11/02 Kalisari, Pasar Rebo mengucapkan terima kasih kepada jajaran Suku Dinas KPKP Jakarta Timur yang telah membantu memeriksa kesehatan hewan kurbannya.
"Sangat apresiasi karena ini program bagus jelang Iduladha," tuturnya.
Ia mengaku mulai berjualan sapi pada 1 Mei 2025. Terhitung ada 103 ekor sapi asal Bali yang dijualnya dengan kisaran harga Rp18 juta-30 juta per ekor
Zaenal (45), pedagang hewan kurban warga Jalan Kumbang RT 09/06 Batu Ampar, Kramat Jati menambahkan, kondisi cuaca panas mempengaruhi kesehatan hewan kurban. Namun kondisi tersebut telah diantisipasi dengan pemberian vitamin dan jamu pada hewan.
"Setiap tahun petugas rutin periksa hewan yang saya jual dan mereka juga memberikan vaksin. Jadi ini sangat membantu," tandasnya.