Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dideklarasikan di Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Proses deklarasi disaksikan langsung Wali Kota Jakarta Timur, Munjirin.

"Memastikan pelaksanaan dengan baik"

Ikrar deklarasi dibacakan oleh 10 ketua RW se-Kelurahan Ciracas. Usai deklarasi dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan dan Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

Wali Kota Jakarta Timur, Munjirin mengatakan, para ketua RW, lurah dan camat yang telah bersama-sama mendeklarasikan STBM hendaknya dapat merawat dan menjaga kebersihan lingkungannya. Komitmen tidak ada lagi warga yang BABS harus diimplementasikan dengan baik.

"Ini deklarasi kedua setelah Kelurahan Dukuh yang saya hadiri. Setelah deklarasikan STBM ini, saya mohon kepada Pak RT, RW, FKDM, tokoh masyarakat, dan kader untuk memastikan pelaksanaan dengan baik ," ujarnya, di halaman Kantor Kelurahan Ciracas, Senin (19/5).

Munjirin menegaskan, masyarakat yang terbukti melakukan BABS dapat dikenakan sanksi sesuai dengan UU Lingkungan Hidup maupun Perda Ketertiban Umum.

"Mari sama-sama kita jaga kebersihan lingkungan untuk kesehatan kita juga," terangnya.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifendy menambahkan, deklarasi STBM hari ini merupakan kelurahan ke-27 dari total 65 kelurahan yang ada di Jakarta Timur.

"Saya berharap Kelurahan lain juga bisa segera melakukan deklarasi STBM. BABS bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan," ungkapnya.

Kepala Puskesmas Kecamatan Ciracas, Sahyatun Nawiyah menuturkan, pada tahun 2023 ada 87 rumah tangga yang masih BABS. Kemudian, di tahun 2024 menjadi rumah tangga.

"Saat ini sudah tidak ada BABS. Kami sudah minta warga untuk membuat tangki septik," bebernya.

Sementara itu, Ketua RW 10, Kelurahan Ciracas Sukimin menyampaikan, di wilayahnya ada tiga rumah yang baru selesai membangun tangki septik.

"Saat ini ketiga rumah itu sudah tidak mengalirkan kotoran tinja ke saluran," tandasnya.