Pemprov DKI Gandeng Hotel Lestarikan Budaya Betawi
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan komitmennya untuk melestarikan dan menjadikan budaya Betawi sebagai identitas utama Jakarta sebagai kota global.
"M
enyambut baik kegiatan penguatan kemitraan kebudayaan,"
Hal ini disampaikannya dalam acara seremonial Penandatanganan Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerja Sama tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (28/5).
"Saya menyambut baik kegiatan penguatan kemitraan kebudayaan bertajuk Bina Kolaborasi Interaksi Ruang Seni Budaya yang disebut dengan Balairung Sedaya dengan Pemerintah Jakarta dan juga kerjasama dengan hotel-hotel berbintang lima,” ujar Pramono.
Yuk! Ramaikan Acara ‘Jakarta Kini Lebih Dekat’ di Terowongan Kendal BesokPramono mengapresiasi kolaborasi yang terjalin antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan berbagai pihak dalam upaya pelestarian seni dan budaya di Jakarta, khususnya budaya Betawi. Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024, Jakarta akan menjadi kota global serta akan memajukan kebudayaan Betawi sebagai kebudayaan utamanya.
"Maka waktu itu budaya Betawi harus betul-betul kita persiapkan, kita operasi dengan baik, dan betul-betul akan menjadi wajah utama Jakarta di internasional," ujar Pramono.
Ia juga mengungkapkan bahwa budaya Betawi menempati posisi tinggi dalam survei yang dilakukan oleh Kearney, perusahaan konsultan global. Hal ini, kata dia, karena budaya Betawi dianggap multi-etnik dan multi-kultur, serta memadukan berbagai unsur seperti Melayu, Cina, Portugis, Belanda, dan Inggris.
Namun Pramono menekankan pentingnya kurasi dan penataan dalam seni pertunjukan Betawi, khususnya dalam acara dengan agenda yang padat.
Pramono juga menyambut baik kerja sama yang terjalin dengan hotel-hotel berbintang lima, termasuk Hotel Borobudur, yang akan menyajikan masakan Betawi sebagai hidangan utama.
Ia meyakini kerja sama ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekaligus perkembangan budaya Betawi. Salah satunya yakni membuka ruang yang lebih luas bagi pelaku seni dan budaya Jakarta untuk terus berkarya, tampil, dan berinovasi.
"Saya berpesan kepada Kepala Dinas Kebudayaan supaya kegiatan seperti ini diperluas, termasuk kalau dilihat sekarang ini kalau di Balai Kota urusan ke-Betawiannya sudah sangat menonjol," tandas Pram.