Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) akan menggelar Jakarta Future Festival 2025: Collaborate to Elevate! pada tanggal 13–15 Juni 2025 di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

"M embangun ruang diskusi publik yang hidup dan inklusif,"

Festival tahunan ini menghadirkan platform kolaboratif lintas sektor yang mempertemukan pemerintah, akademisi, komunitas, industri kreatif, hingga generasi muda untuk merancang masa depan Jakarta sebagai kota global yang inklusif dan berdaya saing.

Pelaksana Harian Kepala Pusat Riset dan Inovasi Daerah Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Arimbi Putik Apsari mengatakan, ini merupakan tahun kedua penyelenggaraan Jakarta Future Festival, setelah sebelumnya sukses digelar pada Desember 2024 di Lapangan Banteng.

Tahun ini, festival hadir lebih besar dengan menggandeng berbagai pihak, seperti Karsa City Lab, Urung Daya Kota, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, untuk memastikan festival ini menjadi wadah yang terbuka dan partisipatif bagi seluruh elemen masyarakat.

“Acara ini gratis, terbuka untuk umum, dan diharapkan menjadi ruang kolaboratif yang hidup. Bukan hanya sesi diskusi dan talkshow, kami juga menghadirkan aktivasi komunitas, hiburan musik, serta pameran ide dari perangkat daerah dan BUMD,” ungkap wanita yang akrab disapa Puput, Kamis (12/6).

Ia menyampaikan, untuk seluruh rangkaian acara, panitia telah menyediakan website resmi Jakarta Future Festival yang dapat diakses langsung oleh masyarakat. Melalui situs ini, pengunjung bisa melihat jadwal lengkap festival, memilih sesi diskusi, pertunjukan, atau aktivitas komunitas yang diminati, serta melakukan registrasi secara daring.

“Platform ini dirancang agar memudahkan publik berpartisipasi aktif sesuai minat dan waktu yang dimiliki. Selain itu, informasi terkini seputar festival juga dapat diikuti melalui media sosial resmi di Instagram dan TikTok: @jakartafuturefestival,” jelasnya.

Deputy Director Karsa City Lab, William Reynold, menjelaskan Jakarta Future Festival 2025 hadir untuk merespons tiga momentum strategis: (1) Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jakarta 2025–2030, (2) Jakarta menuju usia 500 tahun, dan (3) penyusunan rencana Jakarta sebagai salah satu dari 20 Global Cities di dunia.

“Ini bukan sekadar festival, tapi bentuk komitmen Jakarta membangun ruang diskusi publik yang hidup dan inklusif. Kami mengangkat tema Collaborate to Elevate sebagai ajakan terbuka untuk seluruh pihak memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan kota,” kata William.

Ia mengatakan, festival ini mengusung empat pesan utama yakni, relevan bagi seluruh kalangan, kolaboratif melalui diskusi lintas disiplin, inklusif karena melibatkan unsur kota dari berbagai latar belakang, dan global, menggambarkan cita-cita Jakarta menjadi kota berkelas dunia.

Ia merinci, festival akan menghadirkan enam jenis aktivasi utama selama tiga hari pelaksanaan yakni, Talks and Discussions, Community Activations, Idea Exhibitions, Creative Installations, Creative Market, Entertainment Showcases.

Total akan ada lebih dari 300 kolaborator, 50 topik diskusi, 40 aktivasi komunitas, 203 narasumber, dan 11 pembicara internasional. Di antaranya, akan hadir pula Gubernur-gubernur Jakarta terdahulu seperti Sutiyoso, Fauzi Bowo, Basuki Tjahaja Purnama, dan Anies Baswedan, sebagai bentuk refleksi dan kontribusi lintas era untuk pembangunan kota.

Hari pertama festival akan dibuka dengan Special Talk bersama Gita Wirjawan (Endgame), Wakil Menteri Ekraf, Aireen Omar dan Kepala Bappeda DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania, yang akan membahas masa depan Jakarta. Diskusi lainnya juga akan melibatkan tokoh-tokoh seperti Hadi Ismanto, Hana Al-Rashid, Andhyta F Utami, dan akademisi dari berbagai universitas.

Aktivasi komunitas akan mencakup kegiatan seperti belajar bahasa isyarat, silent book reading, walking tour, dan bedah lagu Jakarta bersama Lade Manino. Di sisi hiburan, festival menghadirkan penampilan dari JKT48, Efek Rumah Kaca, Candra Darusman, Warna, The Massive, Jakarta Moving, Sore, Fajar Idol, dan Sabrina.

“Selain itu, pengunjung dapat berinteraksi dengan peta interaktif kota, menyampaikan ide atau masukan langsung terhadap pengembangan wilayah Jakarta. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa partisipasi warga menjadi bagian integral dalam perencanaan kota,” tandasnya.

Untuk informasi lebih lanjut dan registrasi sesi acara, masyarakat dapat mengakses situs resmi Jakarta Future Festival serta mengikuti akun media sosial Instagram dan TikTok di @jakartafuturefestival.