Serambi Pesisir Sambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah
Unit Pengelola (UP) Museum Kebaharian berkolaborasi dengan Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Utara mengadakan peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah yang berlangsung di Situs Marunda Rumah Si Pitung, Jalan Kampung Marunda Pulo, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing.
"Hari ini kami meriahkan dengan musik hadroh, tausiyah, dan doa bersama"
Kepala UP Museum Kebaharian Jakarta, Mis'ari mengatakan peringatan Tahun Baru Islam ini merupakan rangkaian acara hajat budaya betawi "Serambi Pesisir" yang diselenggarakan selama tiga hari, mulai 26, 28, dan 29 Juni 2025.
"Dalam semangat menyambut Tahun Baru Islam, hari ini kami meriahkan dengan musik hadroh, tausiyah, dan doa bersama untuk membuka lembaran baru Tahun Hijriah dengan penuh berkah," ujarnya, Kamis (26/6).
Baznas (Bazis) Kepulauan Seribu Salurkan Santunan Bagi Mustahik dan DaiMis'ari menambahkan, selain untuk menyambut Tahun Baru Islam, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT ke-498 Jakarta, serta dalam upaya penguatan objek pemajuan kebudayaan wilayah Jakarta Utara, khususnya di Kampung Marunda Pulo.
"Dalam acara ini kami juga berkolaborasi dengan Suku Dinas PPKUKM dan Komunitas Budaya di Jakarta Utara, serta mengundang seluruh masyarakat sekitar Rumah Si Pitung dan penghuni Rusunawa Marunda untuk menghadiri kegiatan ini," ungkapnya.
Ia menjelaskan, puncak acara Serambi Pesisir akan dilaksanakan pada Sabtu (28/6) yang diisi dengan
talkshow kebudayaan, pentas kesenian Betawi seperti Tarian Ondel-ondel, Tanjidor, Orkes Melayu, Gambang Kromong akan memeriahkan acara."Nantinya juga akan ada bazar yang melibatkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)," terangnya.
Tidak hanya itu, imbuh Mis'ari, pada acara puncak juga akan dilakukan peresmian pameran temporer "Pelesir Betawi Pesisir" yang akan berlangsung hingga 12 Oktober mendatang.
Menurutnya, pameran ini bertujuan menggambarkan kembali hubungan antara budaya Betawi pesisir dan perubahan lingkungan sekitar dari waktu ke waktu.
"Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat mengingatkan masyarakat tentang budaya pesisir, hingga upaya merawat bangunan dan koleksi Rumah Si Pitung di tengah tantangan lingkungan dan sosial," tandasnya.