You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
pengerjaan jalan tol
pengerjaan jalan tol priok jakarta utara .
photo Bayu Suseno - Beritajakarta.id

Pembebasan Lahan Tol Priok Diprediksi Rampung Bulan Depan

Meski sudah memasuki tahun kelima, namun proyek pembangunan akses jalan tol Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara, hingga kini belum ada tanda-tanda rampung. Padahal, pengerjaan proyek tersebut ditargetkan selesai awal tahun 2015. Pembebasan lahan menjadi faktor utama terhambatnya proyek senilai Rp 4,4 triliun itu.

Saya mengerti belum selesainya pengerjaan (akses jalan tol Tanjung Priok) menyebabkan kemacetan. Ini walikota sudah janjikan (pembebasan lahan) bulan depa n rampung

Untuk mempercepat proses pembebasan lahan jalan tol, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo telah memberi instruksi kepada Walikota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono untuk membantu pembebasan lahan tersebut.

"Saya mengerti belum selesainya pengerjaan (akses jalan tol Tanjung Priok) menyebabkan kemacetan. Ini walikota sudah janjikan (pembebasan lahan) bulan depan rampung," kata Jokowi saat mengecek pembangunan akses jalan tol Tanjung Priok, Rabu (16/4).

Macet Parah, Jasa Transportasi Sehari Rugi Rp 11 M

Menurut Jokowi, meski proyek jalan tol itu dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), namun Pemprov DKI bertanggungjawab dalam hal pembebasan lahan. Dari keseluruhan pengerjaan, saat ini masih terkendala 45 bidang lahan yang belum dibebaskan. Lahan yang belum dibebaskan masing-masing berada di wilayah Kecamatan Cilincing sebanyak 11 bidang dan Kecamatan Koja ada 34 bidang.

Walikota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono menjelaskan, di Kalibaru, Cilincing tanah yang akan dibebaskan dibanderol dengan harga Rp 1,9 juta/m2. Sedangkan awalnya, permintaan warga mencapai Rp 10juta/m2.

"Kita turunkan sedemikian karena sebenarnya lahan itu adalah milik PT Pelindo, namun saat ini ditempati warga," kata Heru.

Sedangkan di Jl Jampea, Koja, warga sempat meminta harga mencapai Rp 35 juta/m2. Sementara harga penawaran yang diberikan adalah Rp 7 juta/m2.

"Karena warga menolak harga yang kami tawarkan, kami akhirnya menaikannya , hingga Rp 12,5 juta. Sekarang sudah keluar surat penetapan sehingga tak ada lagi negosiasi," tegas Heru.

Sementara itu, Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU, Djoko Murjanto mengatakan, pengerjaan proyek amat tergantung penyelesaian lahan. Ia mengakui, akibat penyelesaian pembebasan lahan terhambat akhirnya proyek tersebut molor.

"Kita tergantung kapan lahannya siap dan untuk pembebasannya memang bagian dari Pemprov. Bila memang selesai dalam satu bulan, secara keseluruhan, pengerjaan mungkin akan selesai antara pertengahan atau akhir 2015 nanti," tandasnya.

Proyek akses jalan tol Pelabuhan Tanjung Priok, secara keseluruhan mengerjakan sepanjang 11,58 kilometer dengan nilai total proyek Rp 4,4 triliun. Dengan rincian proyek yang terdiri dari seksi E1 Rorotan-Cilincing sepanjang 3,4 kilometer, seksi E2 Cilincing- Jampea (2,74 km), seksi E2A Jampea-Simpang Jampea (1,92 km), seksi NS Link Simpang Jampea-Yos Sudarso (2,42 km),  dan seksi NS Direct Ramp (1,1 km).

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Salip Jatim, Jakarta Pimpin Perolehan Medali Emas PON XXI

    access_time14-09-2024 remove_red_eye1212 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Klasemen Sementara PON XXI, Jakarta Terus Bayangi Jawa Timur

    access_time13-09-2024 remove_red_eye1089 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Warga Serbu Pasar Murah di Kelurahan Dukuh

    access_time18-09-2024 remove_red_eye1034 personNurito
  4. Ini Penerima DTKJ Award 2024

    access_time19-09-2024 remove_red_eye815 personTiyo Surya Sakti
  5. Heru Harap Transportasi Publik Jakarta Terintegrasi Menyeluruh

    access_time17-09-2024 remove_red_eye768 personBudhi Firmansyah Surapati