Jelang Adipura, Jakarta Timur Masih Kumuh
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur nampaknya mesti bekerja ekstra keras menyambut lomba Adipura 2014. Sebab, sejumlah objek yang menjadi
penilaian Adipura masih terlihat kumuh dan semrawutMemang masih banyak yang harus dibenahi, seperti coret-coretan tembok di beberapa titik. Kemudian sampah yang terbawa arus banjir di sejumlah titik
Walaikota Administrasi Jakarta Timur, HR Krisdiyanto, mengatakan, pihaknya terus melakukan pembenahan wilayah untuk meraih Adipura 2014. Mulai dari kawasan pemukiman penduduk, terminal, pasar, sekolah, taman, stasiun, dan sebagainya.
Apalagi saat Adipura 2013 lalu, ada beberapa titik yang nilainya merah sehingga harus dibenahi. Setiap kecamatan, ditengarai ada dua hingga tiga titik yang mendapatkan nilai merah. Makanya, saat ini terus dibenahi agar saat Adipura 2014 tak lagi merah nilainya.
Jakbar Targetkan Rebut Piala Adipura“Memang masih banyak yang harus dibenahi, seperti coret-coretan tembok di beberapa titik. Kemudian sampah yang terbawa arus banjir di sejumlah titik,” ujar Krisdiyanto, Rabu (23/4).
Demikian halnya sampah yang ada di sepanjang rel kereta api, di Jl I Gusti Ngurah Rai, harus dibersihkan. Warga sepertinya belum sadar betul terhadap kebersihan lingkungannya masing-masing. Terbukti mereka masih membuang sampah di sembarang tempat. Meski sudah ada tulisan larangan membuang sampah, namun tidak dipedulikan warga.
Asisten Pembangunan Kota Administrasi Jakarta Timur, Andriansyah menambahkan, padap tahun 2014 ini ada 120 titik penilaian Adipura. Angka ini sama dengan tahun 2012 dan 2013 lalu. Hanya saja, setiap tahun, 50 persen titik penilaian harus berbeda. Dengan demikian, ada 50 persen titik penilaian yang harus didrop, terutama bagi lokasi yang telah mendapatkan nilai tinggi. Sedangkan yang nilainya merah, diikutkan kembali dalam penilaian Adipura berikutnya.
“Dari tahun ke tahun, 50 persen titik penilaian itu harus berubah. Sehingga wilayah akan bersih secara merata, bukan hanya terfokus pada beberapa titik saja. Titik-titik yang didrop itu yang tahun lalu mendapatkan nilai bagus,” ujar Andriansyah.
Rencananya, tim dari unsur Kementerian Lingkungan Hidup, BPLHD, Forum Masyarakat Peduli Lingkungan (Formapel), Insan Pendidikan, dan LSM peduli lingkungan akan melakukan penilaian pada Sabtu (26/4) atau Minggu (27/4) mendatang.