Waktu Tunggu Bus Transjakarta Terganggu Pengerjaan Proyek
Proyek transportasi massal di sejumlah jalan protokol di Ibukota dinilai menjadi salah satu penyebab waktu tunggu kedatangan bus Transjakarta (head way) terganggu. Bahkan, tidak sedikit dari pengerjaan kontruksi proyek menyebabkan ruas jalan menjadi menyempit.
Bahkan ada sebagian jalur busway yang hilang, sehingga bus Transjakarta terpaksa menggunakan lajur umum
Namun, hal tersebut dinilai menjadi konsekuensi dari pembangunan proyek untuk mengatasi kemacetan di Ibukota.
"Bahkan ada sebagian jalur busway yang hilang, sehingga bus Transjakarta terpaksa menggunakan lajur umum. Kondisi seperti inilah yang membuat layanan kita terputus," kata Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Antonius NS Kosasih, Senin (2/11).
Penilangan Busway Sebagai Pelajaran Taat AturanAntonius mencontohkan, proyek MRT di ruas Jalan MH Thamrin yang menyisakan dua hingga tiga jalur di depan gedung Sarinah. Imbasnya, ketika di ruas jalan itu terjadi kemacetan, bus Transjakarta mau tidak mau harus berbaur dengan kendaraan lain.
"Berapapun jumlah armada yang beroperasi, penumpang di halte-halte setelah Sarinah pasti tetap akan menunggu kedatangan bus dengan waktu lebih lama. Karena saat kendaraan lain berhenti bergerak, Transjakarta juga ikut," terangnya.
Menurut Kosasih, kondisi serupa juga terjadi di Koridor 9 Jurusan Terminal Pinang Ranti-Halte Pluit. Di mana beberapa rute seperti ruas Jalan Gatot Subroto yang dilewati koridor itu terkena imbas dari pembangunan proyek Jalan Layang Transjakarta Koridor 13.
"Untuk mengatasi persoalan itu, satu-satunya cara yaitu kembali memperbanyak armada," ujarnya.
Namun, tambah Kosasih, kemacetan yang terjadi saat ini bagian dari konsekuensi pembangunan proyek infrastruktur transportasi massal untuk mengatasi persoalan kemacetan di Ibukota Jakarta pada masa mendatang.
"Saat proyek transportasi itu selesai ditambah layanan Transjakarta yang terus ada pada akhirnya akan menjadi solusi kemacetan," tandasnya.