You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
ujian tuna netra
.
photo Rio Sandiputra - Beritajakarta.id

Siswa Tuna Netra Kesulitan Baca Soal UN

Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP dan sederajat serentak digelar hari ini, Senin (5/5) hingga Kamis (8/5) di seluruh Indonesia. UN yang merupakan tolok ukur untuk menilai kemampuan siswa agar bisa lulus sekolah, diikuti bukan hanya siswa normal, namun juga siswa berkebutuhan khusus atau inklusi. Dua orang siswa inklusi itu mengukti UN di SMP Negeri 226 Jakarta Selatan. Namun kedua peserta UN yang menderita tuna netra itu mengaku kesulitan mengerjakan soal-soal ujiannya.

Soal Bahasa Indonesia itu sulitnya karena kita pakai huruf braille padahal bacaannya panjang. Sehingga memakan waktu

"Soal Bahasa Indonesia itu sulitnya karena kita pakai huruf braille padahal bacaannya panjang. Sehingga memakan waktu," ungkap Riska Andini (16), salah satu siswa inklusi yang ikut UN tahun ini, Senin (5/5).

Menurut Riska, bukan hanya soal dengan bacaan panjang, tetapi juga gambar-gambar denah serta grafik cukup menghambat. Hal ini karena dengan soal braille, untuk gambar denah dan grafik perlu perabaan lebih lama. "Itu kan ada tanda-tanda panahnya. Buat lama, saya lewati tadi dari 50 soal hanya 46 yang bisa dikerjakan," keluhnya.

Ruang Ujian di SMPN 85 Dipasang CCTV

Hal serupa diungkapan oleh Syifa Amalia (20). Menurutnya soal yang ditulis dengan huruf braille sebanyak 72 halaman cukup merepotkan. "Seharusnya ya ada petugas yang membacakan. Agar kita bisa lebih cepat mengertinya, dengan waktu yang cukup terbatas," pintanya.

Kesulitan itu bertambah karena indera peraba Syifa memang kurang peka akibat penyakit meningitis yang sudah dideritanya sejak usia 4 tahun. "Karena penyakit itu peraba saya memang kurang. Jadi kalau bacaannya panjang agak kesulitan mengerti," tukas siswa yang selalu masuk peringkat 10 besar dikelasnya ini.

 

Salah seorang guru SMPN 226, Dasius D mengatakan, untuk tahun ini memang anak berkebutuhan khusus yang ikut UN diberikan soal braille. "Mereka membaca sendiri, tapi kalau sangat tidak mengerti bisa minta dibacakan oleh guru pengawas. Tapi kan diberi tambahan waktu juga dari yang normal 45 menit," tuturnya.

Dasius menjelaskan, tahun ini ada dua  siswa tuna netra di sekolahnya yang ikut UN. "Ada dua siswa tuna netra ikut UN. Sedangkan dua siswa autis lainnya hanya ikut ujian sekolah. Mereka yang hanya ikut ujian sekolah bisa tetap melanjutkan ke jenjang selanjutnya dengan surat keterangan dari kita," ucapnya.

Secara keseluruhan siswa kelas IX di SMPN 226 yang ikut UN tahun ini ada 249 siswa. "Masih ada Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA yang akan diujikan," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. 30 Pohon Tabebuya Ditanam di Jalan Karet Pasar Baru Timur 2

    access_time17-01-2025 remove_red_eye1532 personBudhi Firmansyah Surapati
  2. 411.161 Wisatawan Kunjungi Kepulauan Seribu di Tahun 2024

    access_time18-01-2025 remove_red_eye1522 personAnita Karyati
  3. Petugas Padamkan Kebakaran di Mangga Besar XIII

    access_time21-01-2025 remove_red_eye1333 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Dinas PPAPP Perkuat Pencegahan Pelecehan Seksual di Transportasi Publik

    access_time20-01-2025 remove_red_eye1236 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Pelaku UMKM di Pulau Tidung Bisa Segera Gunakan Loksem KS 02

    access_time17-01-2025 remove_red_eye891 personAnita Karyati