Pengerukan Sampah di Jembatan Kalibata Lamban
Minimnya alat berat untuk mengeruk sampah yang tersangkut di Jembatan Kalibata, membuat pengangkutan sampah dari permukaan sungai ke daratan berjalan lamban.
Volume sampahnya terlalu banyak, namun alat berat untuk mengeruknya hanya satu.
Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Jakarta Timur, Syofian Taher mengatakan, alat berat tidak bisa lebih dari satu masuk ke Ciliwung karena sulitnya akses. Dia memprediksi, sampah baru bisa terangkut seluruhnya dalam waktu dua hingga tiga hari.
"Volume sampahnya terlalu banyak, namun alat berat untuk mengeruknya hanya satu. Jadi pengangkutan tidak bisa tuntas dalam sehari. Diprediksi baru bisa kelar dalam waktu dua atua tiga hari ke depan," ujar Syofian Taher saat meninjau jembatan Kalibata, Selasa (17/11).
Pembersihan Sampah di Kalibata Terganggu Tumpukan Sheet PileSyofian mengatakan, warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung masih suka membuang sampah berupa kayu dan bambu. Terlebih di kawasan Pasar R
ebo hingga ke Bogor, bantaran Ciliwung banyak ditumbuhi pohon bambu. Saat ditebang, bangkainya langsung dibuang ke Ciliwung."Kalau semua bantaran kali diturap maka ke depan tidak ada lagi warga yang membuang batang pohon dan bambu ke Ciliwung. Selama belum diturap, warga akan terus membuang bambu dan pohon ke kali," tandas Syofian.